KABAR BESUKI - Pada tahun 2021,menyimpan beragam misteri, kisah dan sejarah nusantara dari orang dahulu. Banyak yang mengungkapkan, bagaimana keadaan di zaman mendatang.
Salah satunya adalah keluarnya Satrio Piningit, Budak Angon, Ratu Adil, Maitreya, hingga Al Mahdi.
Yang akan menjadi pemimpin besar di Nusantara. Dan inilah Wangsit atau pesan terakhir dari Prabu Siliwangi.
Baca Juga: Ramalan Prabu Jayabaya Tahun 2021 Menggambarkan Keadaan Bangsa Indonesia di Masa Mendatang
Pesan yang pertama adalah suatu saat nanti akan datang Budak Angon atau Anak Gembala, yang ia gembalakan ranting dan daun kering. Analogi pena dan kertas, ia terus melakukan kegemarannya.
Budak Angon sama halnya dengan Ratu Adil, ia akan menjadi raja yang adil.
Pesan yang kedua datangnya Satrio piningit, yang dapat dimaknai Satrio yang ditahan kemunculannya hingga tiba waktunya dimunculkan.
Pesan yang ketiga munculnya Maitreya, sosok Maitreya digambarkan dalam visual patung dengan pose duduk mengongkang kaki dan tengah menunggu waktu ungtuk kemunculannya.
Baca Juga: Virus Covid-19 Sudah Diprediksi Sejak Zaman Jayabaya, Ini Buktinya!
Pesan yang keempat Al Mahdi, Al Mahdi artinya orang yang mendapat petunjuk atau sebutan gelar.
Satrio Piningit, Budak Angon, Ratu Adil, Maitreya, Al Mahdi disebut sebagai sosok anak muda yang bisa menguatkan asumsi jika sebuah nama itu merujuk pada satu nama mengenai siapa sosok anak muda misterius ini, adalah hal yang tidak akan terungkap.
Sebab ia akan keluar pada waktu yang sudah ditentukan, Prabu Siliwangi atau Jayabaya tidak akan mengungkap walau dia tahu.
Jayabaya mengatakan bahwa yang bersangkutanlah yang akan tahu ciri-ciri yang disebutkan dalam wangsitnya.
Namun Jayabaya menjelaskan bahwa sosok tersebut lama kelamaan akan memahami siapa dirinya yang sebenarnya. Setelah menyadari wangsit Prabu Jayabaya ada pada dirinya.
Baca Juga: Ramalan Jayabaya Gunung Slamet Akan Meletus dan Jawa Terbelah Dua, si Mbah: Pasti Mesti Terjadi
Dalam hadis Nabi Muhammad, ciri-ciri terkait Mahdi. Pemuda misterius ini akan mendapatkan penggambaran dirinya pada sebuah wangsit yang disampaikan para pendahulunya.
Dan tidak mungkin ia tidak mengetahui siapa dirinya.
Dalam tradidsi Islam, Al Mahdi memiliki ciri-ciri tahi lalat di pipi. maitreya memiliki rambut seperti mahkota diatas kepalanya. Dan suka memakai ikatan shal dipinggang.
Dan ia menunggangi kuda putih, dan ternyata penunggang kuda tersebut merujuk pada nabi Muhammad.
Dan ada dua kemungkinan penunggang kuda putih, yang pertama merujuk pada Nabi Muhammad yang kedua merujuk pada sosok penyelamat di akhir zaman.
Baca Juga: Jayabaya Ramalkan Ganjar Pranowo Akan Menjadi Presiden Berikutnya, Benarkah? Simak Ulasannya!
Maitreya adalah sebagai tempat pengakuan dosa, dan memberikan bimbingan memberi nasihat. Dan menginspirasi dengan kecerdasannya.
Maitreya adalah seorang manusia, dan yang berarti ia yang tercerahkan dalam semalam. Maitreya terlahir dan berproses seperti manusia kebanyakan.
Lalu mendapat pencerahan dalam kurun waktu ribuan tahun, hal ini menyebabkan pendapat yang tidak biasa.
Sosok penyelamat akhir zaman itu berwujud abstrak, dan setiap orang adalah penyelamat untuk dirinya sendiri.***