Mengenal Suku Maya, Mengapa Peradaban Mereka Runtuh? Inilah Jawabannya

16 September 2021, 15:15 WIB
ilustrasi Mengenal Suku Maya, Mengapa Peradaban Mereka Runtuh? Inilah Jawabannya /José Andrés Pacheco Cortes/Pexels/

KABAR BESUKI - Suku Maya merupakan suku yang telah tinggal di Amerika Tengah dan Semenanjung Yucatán setidaknya sejak 1800 SM dan berkembang di wilayah tersebut selama ribuan tahun.

Menurut penelitian yang tak terhitung jumlahnya, peradaban Maya runtuh antara 800 dan 1000 M.

Tetapi meskipun istilah runtuhnya suku Maya hanya dapat digambarkan dengan gambaran reruntuhan yang ditumbuhi hutan dan peradaban kuno, namun pada kenyataannya hal tersebut jauh lebih kompleks.

Baca Juga: Makanan Beku Ini dapat Menimbulkan Risiko yang Serius untuk Kesehatan, Buang Sekarang Juga!

Lalu, mengapa peradaban Maya runtuh? dan apakah bisa Anda menyebutnya benar-benar runtuh?

Lisa Lucero, seorang profesor antropologi dan studi abad pertengahan di University of Illinois di Urbana Champaign menjelaskan tentang Suku Maya tersebut.

Lucero menjelaskan bahwa yang runtuh hanyalah sistem politik dari Suku Maya dan bukan manusia yang musnah atau runtuh.

"Itu adalah sistem politik Maya yang runtuh, bukan masyarakat atau mereka yang musnah," ujarnya, dikutip Kabar Besuki dari Live Science, Kamis, 16 September 2021.

"Lebih dari 7 juta orang Maya yang hidup hari ini di Amerika Tengah dan sekitarnya membuktikan fakta ini," imbuhnya.

Baca Juga: Makan Hot Dog Disebut Bisa Perpendek Umur Hingga 36 Menit

Menurutnya, Suku Maya kuno tidak memiliki satu pemimpin pusat, seperti seorang kaisar di Roma kuno, dan tidak bersatu menjadi satu negara.

Sebaliknya, peradaban Maya kuno terdiri dari banyak negara kecil, masing-masing berpusat di sekitar kota.

Sementara negara-negara kota ini memiliki kesamaan dalam budaya dan agama, mereka masing-masing memiliki pemimpin lokal mereka sendiri, beberapa lebih kuat daripada yang lain.

Tidak ada keruntuhan tunggal untuk pemerintahan ini, sebaliknya, sejumlah kota Maya naik dan turun pada waktu yang berbeda, beberapa dalam periode waktu 800 hingga 1000 itu, dan beberapa setelahnya.

Marilyn Masson, seorang profesor dan ketua antropologi di University at Albany, State University of New York juga menjelaskan bahwa runtuhnya Suku Maya tidak bisa diterapkan secara universal, karena wilayah suku tersebut cukup luas.

Baca Juga: Pembacaan Tarot Zodiak Hari Ini 16 September 2021: Virgo, Scorpio, Capricorn dan Pisces

"Runtuhnya bukan istilah yang harus diterapkan secara universal untuk 'the' Maya, yang juga tidak boleh disebut sebagai istilah tunggal,” ujarnya, dikutip Kabar Besuki dari Live Science, Kamis, 16 September 2021.

“Wilayah Maya luas, dengan banyak pemerintahan dan lingkungan, dan banyak bahasa digunakan dalam keluarga Maya," imbuhnya.

Berdasarkan dari Analisis speleothems atau struktur batuan di gua-gua seperti stalaktit dan stalagmit, menunjukkan bahwa beberapa kekeringan parah sepanjang tahun telah melanda antara tahun 800 dan 930 SM di wilayah Mesoamerika selatan.

Penyebab runtuhnya Suku Maya juga dikaitkan karena raja Maya yang paling berkuasa mengandalkan waduk perkotaan untuk menarik petani tahunan untuk akses ke air minum bersih, penurunan curah hujan berarti tingkat air turun, panen gagal dan raja kehilangan sumber daya mereka.

Baca Juga: Pembacaan Tarot Hari Ini 16 September 2021: Sagitarius, Aquarius, Taurus dan Cancer

Terlebih lagi, menurunnya curah hujan malah memperburuk masalah yang dialami raja-raja saat itu.

Faktanya bahwa penguasa Maya sering menghubungkan kekuatan mereka sendiri dengan dewa, sehingga menciptakan lebih banyak masalah politik.

Masalah yang dialami suku Maya akibat kekeringan menyebabkan orang kehilangan kepercayaan pada penguasa mereka, yang lebih dari sekadar kehilangan kepercayaan pada pemerintah ketika penguasa terikat erat dengan dewa.

Lucero juga mencatat bahwa beberapa daerah Maya mengalami deforestasi, dan tingkat air yang lebih rendah mempersulit perdagangan barang.

Baca Juga: Pembacaan Tarot Zodiak Aries, Gemini, Leo dan Libra Besok 16 September 2021

Curah hujan yang lebih sedikit kemungkinan berdampak pada perdagangan menggunakan kano karena ketinggian air terlihat turun setiap musim kemarau, sehingga jadi lebih sedikit hujan berarti lebih sedikit perjalanan kano.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Live Science

Tags

Terkini

Terpopuler