KABAR BESUKI - Aplikasi Quran Majeed mendadak hilang dari ponsel iphone dan gawai lainnya yang merupakan produk dari Apple.
Hal tersebut terjadi karena permintaan Pemerintah Negeri China yang kepada perusahaan Apple.
Aplikasi Quran Majeed digunakan lebih dari jutaan muslim di seluruh dunia. Biasanya mereka dengan mudah mengunduh dan menginstal aplikasi tersebut dari App Store.
Namun tidak bagi pengguna iphone dan produk Apple lainnya yang ada di negara China.
Para pengguna aplikasi Quran Majeed di China tidak bisa menggunakan kembali aplikasi tersebut.
Aplikasi Quran Majeed hilang begitu saja di aplikasi App Store. Hal ini terjadi karena permintaan dari Pemerintah China kepada Apple terkait aplikasi tersebut.
Pemerintah China menduga bahwa aplikasi tersebut memuat teks-teks keagamaan yang ilegal menurut pemerintahan Xi Jinping tersebut.
Meskipin begitu, Partai Komunis China mengakui agama Islam sebagai agama resmi di negara yang mendapat julukan tirai bambu tersebut.
Baca Juga: 4 Tanaman Obat Tradisional yang Ampuh Mengobati Penyakit Ambeien, Nomer 2 Banyak Dijumpai
PDMS selaku pembuat aplikasi Quran Majeed tersebut menjelaskan:
"Menurut Apple aplikasi Quran Majeed dihilangkan dari App Store China karena mengandung konten yang memerlukan dokumentasi tambahan dai pihak berwajib China," ungkap PDMS seperti dilansir Kabar Besuki dari Youtube TvOneNews.
Sedangkan menurut Apple sendiri sesuai dengan kebijakan HAK ASASI MANUSIA-nya mengungkapkan:
"Kami punya keharusan mematuhi peraturan setempat dan kadang-kadang ada persoalan rumit yang mungkin kami tidak sepakat dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lain dalam mengambil langkah maju yang dirasa tepat," ungkap Apple.
Selain Quran Majeed juga ada aplikasi yang terhapus dari App Store, aplikasi tersebut adalah Olive Tree.
Olive Tree sendiri merupakan aplikasi Al-Kitab dari agama Kristen yang juga terhapus dalam App Store produk Apple di China.
Menurut penuturan Olive Tree, mereka belum memutakhirkan aplikasi tersebut sesuai dengan persyaratan Pemerintah China.
Hingga sampai saat ini Pemerintah China belum memberi tanggapan terkait hilangnya aplikasi-aplikasi tersebut di China.***