Bisakah Orang Hamil Mendapatkan Vaksin COVID-19? Simak Informasi Hasil Uji Klinisnya

- 13 Desember 2020, 22:13 WIB
Ilustrasi hamil.
Ilustrasi hamil. /pexels/freestocksorg

KABAR BESUKI - Pengecualian orang hamil dari uji klinis berarti kami kehilangan informasi penting tentang keamanan dan kemanjuran vaksin dalam kelompok yang berpotensi berisiko tinggi itu.

Setelah berbulan-bulan uji klinis, vaksin COVID-19 tampaknya akan segera hadir. Pada 11 Desember, Sekretaris Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, Alex Azar, mengatakan FDA berencana mengesahkan vaksin Pfizer, dan suntikan pertama dapat diberikan pada awal 14 atau 15 Desember.

"Beberapa saat yang lalu FDA memberi tahu Pfizer bahwa mereka bermaksud untuk melanjutkan ke otorisasi vaksin mereka," kata Azar pada Good Morning America. "Kami harus melihat otorisasi dari vaksin pertama ini dan ... kami akan bekerja sama dengan Pfizer untuk mengirimkannya. Kami dapat melihat orang-orang divaksinasi Senin atau Selasa minggu depan." seperti dikutip KabarBesuki.com dari Healt.com.

Baca Juga: Inilah Jadwal Undian Babak 16 Besar Liga Champions dan 32 Besar Europa League, Live di Champions TV

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah mengadopsi rekomendasi untuk memberikan vaksin kepada pekerja perawatan kesehatan dan penghuni fasilitas perawatan jangka panjang sebelum orang lain, karena kedua kelompok berisiko tinggi tertular penyakit, atau untuk berkembang. putuskan konsekuensi darinya.

Tapi bagaimana dengan orang hamil?

Sebuah studi Morbidity and Mortality Weekly Report (MMWR) menemukan bahwa mereka juga mengalami peningkatan risiko penyakit parah akibat COVID-19, meskipun lebih sedikit daripada kelompok berisiko tinggi lainnya.

Baca Juga: Smartphone Terbaru iPhone 12 dan 12 Pro Segera Meluncur di iBox Indonesia, Ini Spesifikasinya!

Studi tersebut menemukan bahwa orang hamil lebih mungkin dirawat di unit perawatan intensif (ICU), menerima ventilasi invasif dan oksigenasi membran ekstrakorporeal (penggunaan paru-paru buatan yang terletak di luar tubuh yang memasukkan oksigen ke dalam darah), dan berada di peningkatan risiko kematian dibandingkan orang yang tidak hamil. CDC juga telah memperingatkan bahwa orang hamil dengan COVID-19 mungkin berisiko lebih tinggi mengalami hasil buruk lainnya, seperti kelahiran prematur.

Halaman:

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: Health


Tags

Terkini

x