Sering Overthingking? Baca Amalan dari Imam Al-Ghazali Berikut Ini

- 1 Januari 2021, 22:20 WIB
Ilustrasi depresi
Ilustrasi depresi /Pexels

 

KABAR BESUKI – Overthinking adalah memikirkan segala sesuatu secara berlebihan. Banyak yang menganggap overthinking sebagai sebuah sikap berhati-hati sebelum memberi keputusan. Padahal, terlalu sering overthinking dapat memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan.

Pada kondisi yang ringan, overthinking akan terasa mengganggu dan dapat menghalangi kemajuan dalam beraktivitas. Pada kondisi ekstrem, overthinking dapat menyebabkan stres bahkan gangguan kecemasan. 

Atas dasar itu, overthinking tidak bisa dibiarkan terjadi berkelanjutan. Kondisi ini mesti segera diatasi agar tidak terus-menerus menyebabkan kerugian bagi kesehatan fisik maupun mental.

Baca Juga: Doa Sukses untuk Usaha Ternak dan Pertanian Berkah, Lakukan Amalan Ini!

Banyak cara yang ditawarkan oleh para psikolog untuk mengatasi overthinking, namun tidak ada salahnya kita mencoba 'rutinan' Imam al-Ghazali yang dilakukan sebelum tidur.

Cara ini setidaknya dapat mengurangi banyaknya pikiran yang membuat kita gelisah hingga menyebabkan susah tidur.

Rutinan atau amalan ini tertuang dalam kitab Imam al-Ghazali yang berjudul Bidâyah al-Hidâyah, sebuah kitab yang berisi panduan beretika dalam aktivitas kita sehari-hari.

Sebelum tidur, Imam al-Ghazali menyarankan untuk bersuci terlebih dahulu, kemudian bertobat sembari berkomitmen kuat (azam) untuk tidak mengulanginya di esok hari.

Baca Juga: Gempa Pertama di Tahun 2021 Goyangkan Pulau Sumba, Ini Kekuatannya

Kemudian merenung, bahwa kita di dalam kubur hanya sendiri, tiada yang menemani kecuali amal dan usaha kita.

Setelah itu meniatkan supaya dapat bangun di sepertiga malam untuk melaksanakan qiyamul lail. Imam al-Ghazali berkata mengatakan dalam kitab Bidâyah al-Hidâyah:  

فركعتان في جوف الليل كنز من كنوز البر، فاستكثر من كنوزك ليوم فقرك، فلن تغني عنك كنوز الدنيا إذا مت
“Dua rakaat di penghujung malam adalah harta perbendaharaan kebaikan, maka perbanyaklah harta perbendaharaanmu (shalat malam) untuk hari fakirmu, sebab harta perbendaharaan dunia tidak akan mencukupimu apabila kamu mati” (Imam al-Ghazali, Bidâyah al-Hidâyah, Jeddah: Darul Minhaj, 2004, hal. 126).

Baca Juga: Hukum Haram Menjual dan Makan Ikan Lele, Ini Alasannya!

Selain itu, ditambah dengan membaca doa sebelum tidur.

Kemudian membaca ayat kursi, ayat آمَنَ الرَّسُوْلُ sampai akhir surat al-Baqarah, surat al-Ikhlas, mu'awidzatain (surat al-Falaq dan an-Nas), dan surat al-Mulk (Imam al-Ghazali, Bidâyah al-Hidâyah, hal. 127-128).  

Langkah-langkah di atas adalah ikhtiar agar kita tidur dalam keadaan mengingat Allah dan suci secara jasmani karena berwudhu. Dengan demikian pikiran-pikiran negatif yang muncul sebelum tidur akan hilang dengan perlahan seiring kita membiasakan praktik yang telah disebutkan Imam al-Ghazali.

Baca Juga: Pertajam Lini Depan, Manchester United Dikabarkan Akan Boyong Paulo Dybala dari Juventus

Demikianlah bagaimana Imam al-Ghazali memaparkan etika sebelum tidur, yang mana dapat kita gunakan sebagai cara agar tidur kita menjadi nyenyak, pikiran negatif berkurang, tentunya meningkatkan kedekatan spiritual kita kepada Allah.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ISLAM NU


Tags

Terkini