Network
Lee dan rekan-rekannya telah menguji sebanyak 52 mahamahasiswa Hong Kong dengan mengelompokkan mereka berdasarkan ciri-ciri psikopat tingkat tingg hingga rendah.
Mereka kemudian diperlihatkan foto orang yang mereka kenal dan foto orang asing.
Dengan menggunakan MRI untuk mengukur aktivitas otak, para peneliti mencatat lama waktu yang dibutuhkan setiap mahasiswa untuk merespons ketika mereka diberi isyarat untuk berbohong tentang mengenali orang yang di foto.
Baca Juga: Rose BLACKPINK Rayakan Ulang Tahun ke-24, Fans Ramaikan #AllOurLoveROSÉDay di Twitter
Para mahasiswa kemudian menjalani latihan untuk berbohong dalam beberapa sesi, tentang bagaimana berbohong secara efektif.
Hasilnya, mahasiswa dengan ciri psikopat memiliki kemampuan lebih tinggi untuk berbohong lebih cepat setelah pelatihan, sedangkan mahasiswa yang memiliki ciri psikopat rendah, tidak menunjukkan perubahan.
Lee menyarankan dalam Business Insider bahwa temuan ini dapat diartikan mengenai berbohong yang merupakan keterampilan, dan dapat dipelajari dengan cepat oleh seorang psikopat.
“Temuan kami, untuk pertama kalinya, menunjukkan bahwa seorang individu yang memiliki kecenderungan psikopat yang tinggi, mungkin tidak mempunyai kapasitas alami untuk pintar berbohong”, kata lee.
Baca Juga: Jika Anda Memiliki Kebiasaan Umum Ini, Gejala COVID Anda Akan Lebih Buruk
“tetapi lebih menunjukkan ‘kemampuan’ untuk melatih kebiasaan berbohong yang lebih baik”, lanjutnya.
