Depresi dan Kesepian Karena Media Sosial, Mungkin Anda Terkena Sindrom Ini

- 16 Februari 2021, 15:58 WIB
Ilustrasi sosial media
Ilustrasi sosial media /Pixabay/Lobo Studio Hamburg

KABAR BESUKI – Popularitas media sosial (medsos) saat ini menjadi sangat populer di semua kalangan.  Tetapi, jika digunakan secara berlebihan, medsos dapat menjadi momok yang menakutkan hingga menyebabkan penyakit mental seperti depresi dan gangguan tidur.

Hingga saat ini, di Amerika Serikat mencapai 77% orang yang menggunakan media sosial. Terlepas dari kepopuleran medsos, hampir semua pengguna memasukkan segala aspek kehidupannya sehingga mempengaruhi perilaku, hubungan sosial hingga mental.

Dilansir dari Healtline, sebuah studi yang dipublikasikan Journal of Social and Clinical Psychology, menyimpulkan bahwa sebenarnya terdapat hubungan sebab akibat antara penggunaan media sosial dan efek negatif pada kesejahteraan, terutama depresi dan kesepian.

Baca Juga: Selamat Anda Berkesempatan! Dapatkan BST Kominfo Hingga Rp6,8 Juta Cek Fakta Ini

Penelitian tersebut melibatkan 143 mahasiswa dari University of Pennsylvania. Mereka secara acak dibagi menjadi dua kelompok, yang pertama akan melanjutkan kebiasaan penggunaan media sosial, dan yang lain dibatasi aksesnya.

Penelitian ini dilakukan selama 3 minggu, dan mengurangi 30 menit perhari penggunaan medsos, masing-masing platfrom seperti Facebook, Instagram dan Snapchat 10 menit. Penggunaan data ponsel juga dicatat guna menjaga kondisi penelitian.

Baca Juga: Ramalan Cinta Zodiak 16 Februari 2021: Libra Pasangan Terbuka dan Sagitarius Ada Orang Istimewa

Hasilnya, kelompok yang lebih sedkit menggunakan mesos memiliki kesehatan mental yang lebih baik dan tingkat depresi berkurang.

Beberapa pengguna medsos sering menggunakan perbandingan sosial dalam hidupnya, dan merasa takut tertinggal dari orang lain sehingga memperbesar kemungkinan mengalami kecemasan.

Kondisi ini disebut Sindrom Fear Of Missing Out (FOMO). Sindrom ini merupakan kondisi seseorang merasa takut ketinggalan sehingga mengalami kecemasan sosial yang berasal dari keyakinannya sendiri.

Baca Juga: Perubahan Iklim jadi Fenomena Mematikan di Dunia yang Masih Sering Diabaikan

Sindrom FOMO merupakan efek dari penggunaan media sosial, contohnya seseorang mengalami kecemasan ketika melihat temannya bersenang-senang dan ia tidak hadir.

Amy Summerville, PhD, seorang profesor psikologi di Universitas Miami di Ohio, menjelaskan bahwa sindrom FOMO merupakan perpanjangan dari masalah inklusi dan status sosial lebih tinggi.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ternyata Kondisi Kuku Seperti Ini Bisa Mendeteksi Penyakit Pada Tubuh

Penggunaan teknologi dan media sosial, telah menciptakan dunia seperti bola kristal ajaib, karena dapat mengetahui kegiatan orang lain hampir sepanjang hari, dan itu belum tentu baik.

Jadi, apakah seseorang harus berhenti bermain media sosial agar sehat mental? Belum ada penelitian mengenai hal ini. Yang pasti adalah tergantung kondisi kecemasan setiap orang untuk memutuskan menguranginya atau bahkan berhenti.***

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: Health Line


Tags

Terkini