Network
KABAR BESUKI – potong rambut setelah putus cinta menjadi salah satu kebiasaan yang kerap kali dilakukan oleh sebagian besar perempuan. Hal ini karena banyak yang mempercayai bahwa memotong rambut sama halnya membuang sial.
Namun, ada juga yang beranggapan bahwa dengan memotong rambut, penampilan menjadi baru dan lebih fresh, sehingga dapat membangkitkan semangat untuk terus menjalani aktivitas dan melupakan kesedihan yang dialami.
Seorang pakar bernama Dr. Laura Berman mengatakan bahwa, saat suasana hati terasa buruk, secara otomatis seseorang akan berinsiatif untuk membuat perubahan pada tubuh. Tentunya dengan berbagai harapan yang membuat diri merasa lebih baik.
Dilansir Kabar Besuki dari Refinery29, seorang ahli saraf klinis dan professor di Colombia University bernama Sana Hafeez mengatakan bahwa, rambut tidak hanya aspek identitas dan bentuk ekspresi diri, namun gaya rambut juga bisa jadi sebuah pernyataan besar terhadap perubahan diri.
“Mengubah gaya rambut bisa jadi pernyataan besar. Ini bisa berarti ana mengumumkan sesuatu tanpa mengutarakannya atau dibuat jadi metamorphosis. Ini pernyataan intan bahwa ini membuat anda jadi orang yang baru.,” jelas Hafeez.
Sama halnya dengan Hafeez, seorang edukator seks dan hubungan, Laura Berman mengatakan bahwa, aksi potong rambut ini seperti ‘mendandani’ diri sendiri dengan rasa percaya diri atau rasa senang meski ada rasa kehilangan dan kesedihan.
Seorang psikologis Klinis Seema Hingorray juga mengatakan bahwa, banyak wanita yang merasa rambut atau penampilan mereka merupakan hal yang bisa dikendalikan sepenuhnya.
Jadi, ketika seorang wanita memutuskan untuk potong rambut, hal ini sekaligus menguatkan identitas diri ke arah yang lebih baru dan lebih fresh. Diyakini setelah potong rambut, setiap wanita akan merasa lebih kuat dan berbeda dengan penampilan barunya.
