“Kami percaya bahwa individu dengan perilaku berulang ini mungkin perfeksionis, yang berarti bahwa mereka tidak dapat bersantai dan melakukan tugas dengan kecepatan normal,” kata penulis studi Dr. Kieron O'Conner dalam penelitian tersebut.
Ia lanjut mengatakan,“Karena itu, mereka rentan terhadap frustrasi, ketidaksabaran, dan ketidakpuasan ketika mereka tidak mencapai tujuan mereka”.
Baca Juga: Sempat Tertinggal Lebih Dulu, Juventus Bangkit Tundukkan Lazio dengan 3-1
Cara untuk menghentikan kebiasaan yang mengganggu ini adalag dengan melakukan trik yang dapat membantu berhenti menggigit kuku, seseorang bisa berkonsultasi dengan dokter kulit mengenai masalah ini.
Kecenderungan perfeksionis mungkin sulit dikendalikan, tetapi setidaknya seseorang yang mempunyai jiwa perfeksionis tetap mendapatan kuku yang cantik dengan menghentikan kebiasaannya.***