4 Tradisi Pernikahan Paling Aneh di Dunia, Bahkan Hingga Saat Ini Masih Eksis

- 8 Maret 2021, 13:54 WIB
Ilustrasi pernikahan.
Ilustrasi pernikahan. /Pixabay/

KABAR BESUKI – Menikah disebut mayoritas orang-orang di dunia sebagai sebuah pemenuhan kebutuhan biologis. Ada juga yang menyebutkan untuk menyempurnakan separuh agama. Tapi, di beberapa tempat di dunia, menikah tidak hanya sekedar mengucapkan janji untuk setia.

Ada banyak pernikahan oleh dua insan di dunia yang ternyata masih mengamalkan tradisi daerah setempat.

Sebut saja di daerah Jawa, orang-orang yang masih menerapkan tradisi lokal, sedianya akan memasang janur, tebu, pisang, dan kelapa di depan lokasi pernikahan.

Baca Juga: Hari Perempuan Sedunia: Mengenal Gulabi Gang, Komunitas Perempuan Penggebuk Pria Pelaku Kekerasan di India

Hal ini dipercaya dapat membuat pasangan yang menikah menjadi langgeng dan dipenuhi keberkahan.

Ternyata, di penjuru dunia masih ada banyak tradisi pernikahan. Namun, tim Kabar Besuki kali ini akan menyajikan ‘4 tradsisi pernikahan paling aneh’ di dunia. Berikut daftarnya untukmu.

  1. China (Pernikahan Hantu)

Tradisi di China ini telah dilakukan turun temurun. Pernikahan ini ditujukan untuk menikahkan sepasang orang yang meninggal dalam keadaan lajang.

Orang China percaya, pernikahan ini akan membuat mereka yang mati dalam keadaan lajang tidak akan kesepian. Tradisi ini ternyata sudah dilakukan hampir 3000 tahun lamanya.

Berjalannya pernikahan ini sama seperti pada umumnya. Kedua keluarga mempelai sama-sama meminta mahar pernikahan berupa emas, rumah, perhiasan, dan sejenisnya.

Baca Juga: 48 Jam Sebelum Dunia Musnah Karena Komet, Film ‘Greenland’ Akan Membuat Punggungmu Tegang

Seiring berjalannya waktu, tradisi ini juga sudah mengalami pergeseran. Yang terbaru, ada pernikahan terjadi antara orang mati dengan manusia yang masih hidup.

  1. Tucia, Tiongkok (Menangis Berjam-jam)

Bagi warga Tucia, Tiongkok, ada tradisi unik pada 30 hari sebelum pernikahan. Untuk calon mempelai perempuan, diharuskan menangis minimal 1 jam dalam sehari. Jadi, mempelai perempuan harus menangis minimal 1 jam selama 30 hari jelang pernikahan.

Sepuluh hari setelah mempelai perempuan menangis, giliran ibu mempelai yang diharuskan untuk ikut menangis. Menyusul di kemudian hari adalah nenek mempelai yang juga harus ikut menangis. Pada akhir bulan, seluruh wanita dalam keluarga harus ikut menangis bersamaan.

Baca Juga: Peringati Hari Perempuan Internasional, Simak Rekomendasi Film Bertema Wanita dengan Penuh Daya

Tangisan ini dilakukan sebagai bentuk ucapan terima kasih pengantin wanita kepada orang tuanya.

  1. Suku Maasai, Kenya & Tanzania Utara (Meludahi Kepala)

Sama seperti benua lain, Afrika memiliki beberapa praktik budaya yang menark. Satu di antaranya adalah anggota suku Maasai di Kenya, dan Tanzania Utara.

Para penduduk di suku ini saling meludahi sebagai cara untuk memberkati satu sama lain. Keyakinannya adalah, jika mereka memiliki seorang bayi, maka akan dikutuk dan mungkin umurnya tidak akan lama.

  1. Menikahi Pohon (India)

Baca Juga: 48 Jam Sebelum Dunia Musnah Karena Komet, Film ‘Greenland’ Akan Membuat Punggungmu Tegang

Secara uru temurun, masyarakat India percaya bahwa perempuan yang hendak menikah, terlebih dahulu harus dinikahkan dengan sebuah pohon pisang. Menurut kepercayaan sebagian masyarakat India, menikahi pohon dilakukan agar calon pengantin wanita terlepas dari segala keburukan dan kutukan.

Setelah pernikahan pohon digelar, barulah si pengantin wanita diperbolehkan benar-benar menikahi pria pilihannya.***

Sumber: Youtube/TV Viral

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Terkini