Tidak Melulu Negatif! Bergosip Ternyata Memiliki Dampak Positif Terhadap Otak, Begini Penjelasannya

- 14 Maret 2021, 18:20 WIB
Bergosip
Bergosip /Pexel/Gustafo Fring/Pexels/Gustafo Fring

KABAR BESUKI – Kebiasaan bergosip tidak bisa lepas dari kehidupan. Baik ketika berkumpul, makan bersama atau sekadar bertemu, beberapa orang tetap melakukan gosip.

Gosip merupakan suatu aktifitas membicakan orang lain, yang tidak ada di tempat itu. Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Social Psychilogical and Personality Science menemukan bahwa seseorang dapat menghabiskan kurang lebih 52 menit perhari untuk bergosip.

Tetapi, gosip tidak melulu dikaitkan dengan hal yang buruk. Dilansir dari Stylist, menurut sebuah penelitian bergosip, sebenarnya bisa menjadi hal yang baik.

Baca Juga: Kasus Pertama Varian Baru Covid-19 Terdeteksi di Jepang Terhadap Seorang Pria Baru Tiba Melancong di Filipina

Sekelompok peneliti Stanford Universty mempelajari hasil perilaku bergosip dalam konteks kelompok dan ternyata bergosip sebenarnya bisa menjadi alat yang positif.

Ketika digunakan secara efektif, aktifitas ini dapat membasmi penindasan, melindungi orang baik yang tertindas dan mendorong kerja sama kelompok.

Berbicara dalam Ilmu Psikologi, peneliti utama Matthew Feinberg mengatakan,“Grup yang memungkinkan anggotanya untuk bergosip mempertahankan kerja sama dan mencegah keegoisan lebih baik daripada yang tidak bergosip”.

Baca Juga: Lirik dan Chord ‘Kamulah Satu-satunya’ oleh Dewa 19, Salah Satu Lagu dalam Track List Album ‘Pandawa Lima’

“Dan kelompok menjadi lebih baik jika mereka dapat bergosip dan mengucilkan anggota yang tidak dapat dipercaya. Meskipun kedua perilaku ini dapat disalahgunakan, temuan kami menunjukkan bahwa keduanya juga memiliki fungsi yang sangat penting bagi kelompok dan masyarakat,”lanjut Matthew.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Stylist.co


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x