Cacar Api yang Rentan Muncul di Masa Pandemi COVID-19, Ini Penjelasan dan Cara Mengatasinya!

- 8 April 2021, 15:35 WIB
Mengenal gejala dan dampak dari cacar api atau Herpez Zoster yang dapat menular.*
Mengenal gejala dan dampak dari cacar api atau Herpez Zoster yang dapat menular.* /Pixabay.com/baedaya

cacar api menjadi salah satu penyakit yang rentan terkena seseorang di masa pandemi Covid-19. Hal itu diungkapkan pakar penyakit kulit dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), Anthony Handoko.

"Pada masa pandemi yang sudah berlangsung lebih dari 1 tahun ini, secara umum kita cenderung mengalami penurunan daya tubuh akibat stres psikis serta kelelahan yang berkepanjangan untuk selalu waspada terhadap Covid-19, maka sangatlah mungkin seseorang lebih mudah terkena HZ pada masa ini," kata CEO Klinik Pramudia itu dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 8 April 2021.

Dia mengatakan, mereka yang pernah terkena cacar air juga berisiko besar mengalami HZ apabila memiliki daya tahan tubuh lemah seperti lansia, penderita HIV/AIDS, pasien transplantasi organ, penderita kanker, stres psikis, pasien pasca operasi dan pasien yang minum obat-obatan dengan efek dapat menekan sel imun tubuh.

Oleh karena itu, menurut Anthony, fokus pencegahan terhadap HZ yaitu meningkatkan imunitas tubuh secara umum serta menghindari kontak terhadap virus dari penderita HZ.

Baca Juga: Lesti Kejora dan Rizky Billar Dikabarkan Siap Menikah pada Tahun Ini, Lesti: Kami Proses ke Tahap Itu

Baca Juga: Bencana Banjir dan Tanah Longsor Mengguncang NTT, Mengakibatkan Korban Meninggal dan di Kuburkan Secara Masal

Dari sisi penularan, HZ yang disebabkan virus varicella zoster (VZV) ditularkan melalui pertukaran napas dan kontak dengan lesi atau gejala di kulit.

Penularan HZ terjadi ketika ada kontak langsung dengan cairan pada lepuhan ruam yang dialami penderita. Apabila terinfeksi, mereka akan terkena cacar air, bukan herpes zoster.

Lalu virus itu bisa berkembang sewaktu-waktu menjadi Herpes Zoster. Masa inkubasi setelah pertama kali kontak hingga timbulnya lesi di kulit sekitar 10 hingga 21 hari.

Dampak HZ pada kualitas hidup seseorang dikatakan hampir setara kesulitannya dengan dampak yang ditimbulkan penyakit gagal jantung, diabetes, serangan jantung dan depresi, salah satunya akibat rasa nyeri berkepanjangan atau NPH.

Selain NPH, komplikasi yang juga bisa timbul adalah kehilangan pengelihatan jika HZ terjadi di sekitar mata, masalah neurologis seperti radang otak dan kelumpuhan wajah, dan infeksi kulit berkepanjangan.

Baca Juga: Sebanyak 20 Warga Desa Kajarharjo Mendapatkan Bantuan Alat Usaha Gratis dari Bupati Banyuwangi

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Antaranews.com


Tags

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x