Orang yang Kurang Gerak atau “Mager” Lebih Berisiko Meninggal Akibat Covid-19, Menurut Sebuah Studi

- 16 April 2021, 14:05 WIB
Olahraga
Olahraga /Pexel

KABAR BESUKI - Pandemi Covid-19 masih menjadi isu hangat di masyarakat. Sudah setahun lebih semenjak Covid dinyatakan sebagai pandemi, namun penyebarannya masih belum usai. Diperparah lagi dengan muncul strain atau varian virus corona baru.

Namun sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim dari Kaiser Permanente Medical Center di California, AS telah menemukan sebuah korelasi antara gaya hidup dengan resiko kematian akibat Covid-19.

Penelitian tersebut menyatakan jika pasien Covid-19 yang memiliki gaya hidup 'sedentary' berisiko memiliki tingkat kematian akibat Covid yang lebih tinggi, seperti dilansir dari Mashable.

Baca Juga: Ahli Menunjukkan Efek Plasebo yang Menakjubkan, Meskipun Palsu Ternyata Hasilnya Terbukti Nyata

Baca Juga: Ternyata Puasa Justru Meningkatkan Kualitas Asi Pada Ibu Menyusui, Inilah Mitos dan Fakta Tentang Puasa

Gaya hidup sedentary adalah dimana seseorang kurang melakukan aktivitas gerak atau kurang gerak selama hidupnya. Bahkan jika orang tersebut berolahraga, namun jarang bergerak selama seharian, itu berarti ia menjalani hidup yang sedentary.

Bahkan, jika dibandingkan dengan beberapa faktor risiko lain seperti merokok, obesitas, atau tekanan darah tinggi, peneliti masih menyimpulkan jika orang yang kurang gerak adalah yang paling rentan menderita Covid-19 parah hingga kematian.

Alasan paling masuk akal dari kondisi ini karena orang yang banyak melakukan aktivitas fisik biasanya memiliki respon kekebalan tubuh yang lebih kuat.

Peneliti bahkan juga menemukan bahwa orang yang cukup bergerak atau aktif memiliki risiko rendah terpapar penyakit lain yang menyerang sistem pernapasan. Sehingga, dengan melakukan lebih banyak aktivitas fisik akan bermanfaat untuk jangka panjang.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Mashable


Tags

Terkini

x