Selamat Hari Kartini! Mengulik Kisah Perjuangan Terhadap Emansipasi Wanita dan Kesetaraan Gender

- 21 April 2021, 11:12 WIB
Kartini
Kartini /Freepik.com/freepik

Novelis dan intelektual Karibia Sylvia Wynter menentang tatanan dunia yang “biosentris” yang muncul dari kolonialisme Eropa. Bagaimanapun juga, perdagangan budak transatlantik bergantung pada gagasan bahwa perbedaan biologis tertentu berarti seseorang dapat diperlakukan seperti properti. Dilansir Kabar Besuki dari Time.com.

Wanita jauh lebih kompleks daripada kromosomTerkait dengan melihat dari penerimaan bahwa perempuan bukan hanya sekumpulan bagian tubuh dan fungsi yang tidak pernah bisa digeneralisasikan untuk semua wanita.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Tidur Tanpa Bantal Ternyata Baik untuk Kesehatan dan Bikin Wajah Awet Muda

Keperempuanan itu jauh lebih kompleks daripada kromosom atau kemampuan untuk menggendong bayi.

Seorang perempuan berhak atas kepemilikan tubuhnya sendiri. Berbicara mengenai kepemilikan tubuh dan identitas pribadinya, setiap perempuan berhak atas dirinya.

Terlepas dari seorang istri yang melayani suami, perempuan perlu menghargai identitasnya. Melihat pakaian sebagai ekspresi artistik dari siapa dirinya daripada sesuatu yang harus ditakuti.

Pejuang kemerdekaan kulit hitam abad ke-19 Sojourner Truth, pertanyaan terkenal, mungkin apokrif, “Bukankah aku seorang wanita?” menantang saudara perempuan kulit putihnya dalam perjuangan untuk menghapus perbudakan untuk mengakui bahwa apa yang dianggap sebagai "wanita" dihitung sebagian pada ras. 

Baca Juga: Sule dan Natalie Akan Bercerai Karena Orang Ketiga: Aku Gak Kuat Mami, Hetty: Kamu Keluar dari Rumah Itu

Menjadi seorang wanita berarti mengklaim kepemilikan atas tubuh dan identitasnya, mengadvokasi persamaan hak untuk semua orang. Menjadi seorang wanita berarti memberdayakan diri sendiri dan wanita lain.

Kisah R.A Kartini, seorang keturunan bangsawan Jawa yang memperjuangkan hak wanita. Kartini lahir di era penjajahan, tidak adanya kesetaraan antara laki-laki dan perempuan kala itu.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Terkini

x