Network
KABAR BESUKI - Siapa yang tak mengenal, dan tak tahu ramalan dari Jayabaya.
Ramalan dari Jayabaya kebanyakan membuktikan kebenaran, namun kembali pada diri anda sendiri, mau percaya atau tidak percaya.
Saat ini diramalkan bahwa Jawa bisa terbelah menjadi dua bagian jika gunung ini meletus.
Baca Juga: Mbak You Angkat Bicara Tentang Hubungan Sule dan Natalie, Masalah Mereka Disebabkan Karena Ini
Didalam ramalan Jayabaya menjelaskan terkait kejadian-kejadian yang berada di Pulau Jawa. Ada yang mengatakan bahwa Pulau Jawa dan Sumatra dulunya merupakan satu kepulauan.
Hal tersebut bisa dibuktikan dari cerita-cerita sejarah. Kemudian lantaran masih satu area orang dahulu menyebutnya ‘Sunda Besar’.
Kronologi Jawa dan Sumatra terpisah adalah, Jawa dan Sumatra kini telah terpisah karena beberapa hal, salah satunya disebabkan oleh meledaknya gunung krakatau di tahun 1883.
Letusan dari gunung krakatau ini sangat luar biasa, dimana mampu membuat dunia gelap sementara karena abu vulkanisnya.
Baca Juga: Agnes Monica Diduga Pamer Pacar Barunya dalam MV 'F Yo Love Song'
Ledakan tersebut yang membuat pulau Jawa dan Sumatra terpecah.
Dan yang lebih menyeramkan, dalam ramalan tersebut terdapat kalimat yang mengerikan yakni ‘...nugel tanah Jawa kaping pindho...” yang artinya mematahkan Jawa untuk yang kedua kali.
Diketahui saat sementara ini, gunung slamet yang menjadi kunci ramalan Jawa tugel.
Lalu ramalan jayabaya terkait Pulau Jawa yang patah juga ada kaitannya dengan gunung slamet yang berada di Jawa Tengah ini.
Menurut mitos sekitar, apabila gunung slamet meledak maka Pulau jawa akan benar-benar terbelah.
Dan ada yang mengatakan, bahwa ledakan gunung tersebut akan memciptakan pertemuan antara laut utara dan selatan Jawa.
Dan Letusan gunung ini termasuk salah satu hal yang amat menakutkan.
Namun, letak gunung slamet ini tepat berada di tengah-tengah Pulau Jawa. Baik dari arah selatan ke utara atau utara ke timur.
Adanya nama gunung slamet ini bukanlah tanpa alasan, melainkan sebuah doa yakni doa selamat.
Semua itu kembali pada diri kita masing-masing, ramalan hanya dugaan manusia saja. Namun, ada baiknya kita harus lebih waspada, dan selalu banyak berdoa.*** (Nadia Fairuz Azzahro/lingkarkediri)
