Menurut Penelitian, Jika di Usia Muda Banyak Jerawat, Maka Masa Tuanya Akan Sukses, Cek Faktanya

- 2 Mei 2021, 12:04 WIB
ilustrasi jerawat
ilustrasi jerawat /Pixabay/Joseph Mucira

KABAR BESUKI - Jerawat adalah suatu keadaan di mana pori-pori kulit tersumbat, sehingga menimbulkan kantung nanah yang meradang. Jerawat adalah penyakit kulit yang cukup besar jumlah penderitanya.

Kligmann, seorang peneliti masalah jerawat ternama di dunia berpendapat, "Tak ada satu orang pun di dunia yang melewati masa hidupnya tanpa jerawat di kulitnya." Kemungkinan penyebabnya adalah perubahan hormonal yang merangsang kelenjar minyak di kulit.

Jerawat juga dikenal sebagai vulgaris, bermakna juga sebagai penyakit kulit jangka panjang yang terjadi ketika folikel rambut tersumbat oleh sel-sel kulit mati dan minyak dari kulit. Ini ditandai dengan komedo atau whitehead, jerawat, kulit berminyak, dan kemungkinan jaringan parut.

Baca Juga: Mengusung Tema Lokal, Jalan Layang Menuju Bandara di Semarang Akan Selesai Agustus 2021

Ini terutama mempengaruhi area kulit dengan jumlah kelenjar minyak yang relatif tinggi, termasuk wajah, bagian atas dada, dan punggung.

Dikutip Kabar Besuki dari akun Instagram @sehatyuks.id, penampilan yang dihasilkan dapat menyebabkan kecemasan, menjadikan rasa kurang percaya diri, bahkan penurunan harga diri dan, dalam kasus yang ekstrim, depresi atau pikiran untuk bunuh diri. Genetik dianggap sebagai penyebab utama jerawat pada 80 persen kasus orang berjerawat.

Peran diet dan merokok pada tahap yang akut, dan tidak ada kebersihan maupun paparan sinar matahari yang juga berperan dalam tumbuhnya jerawat. Selama pubertas, pada kedua jenis kelamin, jerawat sering disebabkan oleh peningkatan hormon, seperti hormon testosteron.

Dalam Journal of Human Capital, sebuah penelitian berjudul "Do Pimples Pay? Acne, Human Capital, and the Labor Market" menerangkan memiliki jerawat berhubungan dengan meningkatnya nilai rata-rata keseluruhan sebesar 0,1 poin di sekolah menengah.

Baca Juga: Hari Pendidikan Nasional: Sejarah, Makna Dibalik Perayaannya Serta Sosok Dibelakang Itu Semua

Selain itu, remaja yang jerawatan cenderung mendapat nilai A pada bahasa Inggris, sejarah, matematika dan sains, dan kemungkinan lebih tinggi untuk memperoleh gelar sarjana. 

Profesor ekonomi Ball State University Erik Nesson dan profesor ekonomi Emory University Hugo M. Mialon juga menemukan bukti jerawat dikaitkan dengan pendapatan yang lebih tinggi untuk wanita.

"Secara khusus, kami menemukan bahwa memiliki jerawat dikaitkan dengan perasaan kurang diterima secara sosial dan dikaitkan dengan kurang berpartisipasi di klub olahraga dan di klub non-olahraga, menunjukkan kemungkinan pergeseran dari pengejaran fisik ke intelektual," menurut penelitian itu.

Jerawat merupakan penyakit paling umum kedelapan di antara manusia, yang mempengaruhi sekitar 645 juta orang di seluruh dunia. Sekitar 60 hingga 68 persen penderitanya berusia 15 hingga 19 tahun.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 2 Mei 2021: Aldebaran Berhasil Sadar dari Masa Koma dan Menanyakan Keberadaan Reyna

Penelitian ini menggunakan data dari survei terhadap lebih dari 90.000 siswa AS di kelas 7-12 mulai tahun 1994-1995, dan berlanjut ke 2007-2008. Dalam sampel, hampir 50 persen siswa sekolah menengah melaporkan sering mengalami jerawat, sering, atau setiap hari.

Para peneliti menyatakan efek jerawat ini lebih mungkin terjadi di antara gadis-gadis, terutama mereka yang Asia atau kulit putih.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Instagram @movreview


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x