Network
KABAR BESUKI - Pada kenyataannya, pertengkaran, waktu menyendiri, dan perselisihan itulah yang justru memberikan kekuatan dan karakter hubungan.
Meskipun Anda mungkin merasa sakit hati dan mulai meragukan pasangan Anda setelah pertengkaran pertama, psikolog memberi tahu kami bahwa cobaan ini memungkinkan pasangan untuk mengenal satu sama lain lebih baik dan akhirnya menjadi lebih kuat.
Dilansir Kabar Besuki dari laman Bright Side, para ahli telah memeriksa perilaku pasangan yang dianggap aneh atau bahkan pemecah kesepakatan asmara, tetapi psikologi sebenarnya mengatakan sebaliknya.
- Menggunakan sebutan "kita", bukan "saya"
“Kita berdua sedang jatuh cinta”, Mengacu pada diri Anda sendiri dalam bentuk jamak secara konstan dapat terlihat sedikit aneh bagi orang lain, tetapi dibutuhkan minimal 2 orang untuk menjalin hubungan, dan psikologi memberi tahu bahwa menggunakan kami atau kita menunjukkan fakta bahwa Anda dan pasangan sekarang memiliki sikap saling mendukung dalam hubungan.
Menurut sebuah penelitian, pasangan yang sering menggunakan kata ganti “aku” dalam percakapan ternyata berada dalam hubungan yang jauh dan bermasalah. Di sisi lain, menggunakan “kita” telah dikaitkan dengan empati dan kerendahan hati.
Baca Juga: Usai Lebaran, Puluhan Warga Satu Perumahan di Malang Positif COVID-19
- Anda tetap Anda di tengah-tengah "kita"
Meskipun ada "kita" dalam suatu hubungan, hubungan yang berkembang adalah hubungan di mana 2 orang mengidentifikasi sebagai pasangan, namun tetap menjaga identitas untuk tetap menjadi diri masing-masing. Pengalaman memungkinkan Anda untuk tumbuh dan merefleksikan kehidupan pribadi Anda, yang juga dapat bermanfaat bagi hubungan Anda dan hubungan yang Anda miliki dengan pasangan Anda.
Terlepas dari peran baru dan berbeda yang Anda ambil dalam hidup Anda, Anda tetap seorang individu. Agar Anda dan pasangan terus berpegang pada identitas Anda, Anda harus menghormati batasan satu sama lain, bersabar, dan terus berkomunikasi.
