Kebanyakan Rumah Sakit Jiwa Dihuni Laki-laki Dibandingkan Perempuan, Begini Penjelasan Ilmiahnya

- 12 Juni 2021, 20:26 WIB
Ilustrasi gambar gangguan jiwa
Ilustrasi gambar gangguan jiwa /Free-Photos/Pixabay

KABAR BESUKI - Gangguan jiwa yaitu sindrom atau pola perilaku yang secara klinis bermakna yang berhubungan dengan distres atau penderitaan dan menimbulkan gangguan pada satu atau lebih fungsi kehidupan manusia.

Pernah gak, kamu berkunjung ke Rumah Sakit Jiwa dan menemukan fakta bahwa pasien disana secara kuantitas lebih banyak laki-laki dibandingkan wanita?

Bahwa seseorang mengidap gangguan jiwa biasanya yang menjadi salah satu faktor utamanya adalah tekanan serta beban hidup yang berat.
 
 
Dan hal inilah yang biasanya paling sering dirasakan oleh laki-laki, karena beban dan tanggung jawab dari laki-laki lebih berat apalagi jika sudah berkeluarga alias menjadi kepala rumah tangga.
 
Padahal World Health Organization (WHO) pernah mengungkapkan bila sebenarnya wanita lebih rentan terkena gejala stres yang berujung pada depresi daripada pria. 
 
Soalnya ada perbedaan biologis antara pria dan wanita seperti hormon. Selain itu perbedaan faktor sosial juga memainkan peran besar.

Namun seperti dikutip Kabar Besuki dari Medical Daily bila wanita memiliki lebih banyak hormon estrogen yang dapat memproteksi diri dari gangguan kejiwaan. 
 
 
Sehingga meskipun rentan terkena gejala stres namun wanita cenderung dapat melewatinya lebih baik dan kuat dari pria.

Terlebih karena terbiasa mengalami stres dan depresi sehingga wanita lebih pandai dalam mengelola perasaan. 
 
Dengan karakternya wanita selalu memiliki cara untuk mereduksi stres melalui ikatan komunikasi satu sama lain dibandingkan dengan pria yang cenderung diam.

Seperti dikutip dari Daily Mail jika stres melanda maka wanita lebih mungkin melepaskannya dengan bercerita pada keluarga atau teman dekat sehingga memberikan penguatan diri dari eksternal.
 
 
Sedangkan pria cenderung memendam stres karena ikatan antar sesama tidak sekuat wanita.

Alasan tersebut yang menyebabkan pria tidak dapat melewati fase stres dan terkurung dalam depresi. 
 
Untuk kemudian berakhir dengan gangguan kejiwaan dalam tahap lebih lanjut.

Pria memandang bila stres dan depresi merupakan sebuah kekalahan yang memalukan. 
 
Itu membuatnya berperang sendirian karena enggan mencari pertolongan dari luar sehingga menutup diri dari lingkungan sosial.
 
Baca Juga: 10 Cara Menghilangkan Bekas Luka pada Kulit, Salah Satunya Menggunakan Ekstrak Bawang

Maka tidak heran bila pria kerap berakhir di rumah sakit jiwa. Kunci kesehatan mental adalah berbagi karena motivasi tidak selamanya berada pada diri sendiri. Manusia tetaplah mahluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Daily Mail Medical Daily


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x