7 Langkah Mudah untuk Menghindari Bayi Lahir dalam Keadaan Cacat, Ibu Hamil Wajib Tahu

- 25 Juni 2021, 21:13 WIB
7 Langkah Mudah untuk Menghindari Bayi Lahir dalam Keadaan Cacat
7 Langkah Mudah untuk Menghindari Bayi Lahir dalam Keadaan Cacat /Pexels/Kristina Paukshtite/free-photos/

KABAR BESUKI - Kelahiran seorang bayi dengan kondisi cacat memang tidak dapat dicegah. Sejumlah kondisi seperti ini pun dapat terjadi sebelum seorang wanita mengetahui bahwa dia positif hamil.

Maka itu, sedini mungkin seorang wanita dianjurkan untuk menjalani pola hidup sehat, jauh-jauh hari sebelum memutuskan untuk menikah.
 
Menurut WHO selaku badan kesehatan dunia, cacat lahir dialami sekitar 1 dari 33 bayi di dunia. Bahkan, ada sekitar 3,2 juta cacat lahir pada bayi di seluruh dunia setiap tahunnya.
 
Sementara untuk di wilayah Asia Tenggara sendiri, cacat lahir menyumbang 90.000 angka kematian bagi bayi yang baru lahir.
 
 
Meski tidak selalu berakibat fatal, bayi yang mampu bertahan hidup dengan cacat lahir biasanya akan mengalami cacat dalam kurun waktu lama yang tentu berdampak pada tumbuh kembangnya.
 
Penyebab cacat lahir memang cenderung sulit untuk diketahui. Akan tetapi, sebenarnya ada usaha yang bisa para ibu hamil maupun yang sedang berencana hamil lakukan untuk mencegah bayi lahir cacat.
 
Bila Anda adalah calon orangtua yang menginginkan anak yang ada di dalam kandungan terlahir dalam kondisi sehat, ikuti sejumlah cara di bawah ini seperti dikutip Kabar Besuki dari Instagram @bayisehat.
 
 
1. Asam folat setiap hari
 
Asam folat mencegah terjadinya kerusakan pada otak dan sumsum tulang belakang. Asam folat dapat menurunkan risiko kelahiran cacat seperti bimbing sumbing dan cacat jantung. 
 
Bahkan asam folat juga dapat mengurangi risiko pre-eklampsia.Sumber asam folat dapat dengan mudah ditemukan di dalam sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan dan sereal. 
 
Jika Anda merencanakan kehamilan, usahakan untuk memasukan 400 mcg asam folat setiap hari.
 
2. Berhenti merokok
 
Merokok selama kehamilan dapat mengakibatkan kelahiran prematur, dan bibir sumbing, bahkan kematian bayi. 
 
 
Tidak hanya perokok aktif, perokok pasif pun akan mengalami hal yang hampir serupa.
 
3. Vaksinasi
 
Sejumlah vaksinasi yang aman akan direkomendasikan di masa kehamilan. Dengan vaksinasi, dapat melindungi ibu dari infeksi penyebab kelahiran cacat.
 
Dengan vaksinasi, bayi yang lahir akan dalam kieadaan sehat.
 
4. Hindari alkohol
 
Alkohol dalam darah akan diteruskan ke bayi melalui tali pusat. Alasan ini yang membuat ibu hamil menjauhi alkohol. 
 
 
Apa pun jenisnya, jangan pernah meminum segelas anggur selama kehamilan.
 
5. Lindungi diri dari infeksi
 
Beberapa infeksi selama kehamilan dapat membahayakan janin dan akan membuat bayi lahir dalam keadaan cacat. 
 
Cegalah infeksi dengan mencuci tangan menggunakan sabun secara teratur, masaklah daging sampai benar-benar matang, dan jagalah kebersihan tubuh secara menyeluruh.
 
6. Konsultasi dengan dokter
 
Penting bagi seorang wanita yang sedang mengandung untuk merencanakan pemeriksaan secara rutin ke dokter kandung.
 
 
Dengan cara ini, Anda akan mengetahui bagaimana kondisi dari bayi yang terdapat di dalam kandungan Anda.
 
7. Hindari diet
 
Diet pada dasarnya adalah mengatur pola makan. Jadi, diet tidak selalu diartikan untuk mengurangi berat badan.
 
Anda yang sedang mengalami kondisi tertentu juga bisa menjalani diet khusus untuk mengurangi keparahan gejala penyakit, tetapi hal ini bukan bertujuan untuk menurunkan berat badan.
 
Nah, jika diet yang Anda maksud pada saat hamil yakni untuk menurunkan berat badan, hal ini sebenarnya tidak dianjurkan. 
 
 
Bahkan, sah-sah saja dan akan lebih baik jika berat badan Anda bertambah selama masa kehamilan.
 
Ini karena janin di dalam kandungan membutuhkan asupan nutrisi yang berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhannya.
 
Ketika Anda dengan sengaja mengurangi porsi makan atau membatasi jenis makanan tertentu, cara ini justru akan mengurangi asupan nutrisi janin.
 
Hal ini yang secara tidak langsung dapat menghambat proses tumbuh kembangnya selama berada di dalam kandungan. Padahal, 1000 hari pertama kehidupan merupakan masa emas bagi tumbuh kembang bayi.
 
 
Seribu hari pertama kehidupan ini mulai berlangsung sejak bayi berada di dalam kandungan sampai usianya genap dua tahun.***

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: Youtube Dunia Bunda


Tags

Terkini

x