Network
KABAR BESUKI - Anak kedua cenderung tersesat, sulit diatur, dan memiliki sifat berontak dalam sibling shuffle.
Mereka tidak pernah mengalami hal pertama seperti anak sulung Anda yang berprestasi, dan mereka tidak menjadi pusat perhatian seperti anak bungsu Anda yang mencari perhatian.
Pada gilirannya, anak tengah sering merasa dikucilkan dan disalahpahami dan fenomena ini sering disebut sebagai ‘sindrom anak tengah’.
Urutan kelahiran agak mempengaruhi tipe kepribadian. Anak sulung, misalnya, cenderung lebih bisa diandalkan dan teliti.
Mereka memiliki kepribadian Tipe-A dan kecenderungan perfeksionis yang ketat mungkin karena orang tua pertama kali bertindak sangat ‘sesuai buku’ dan mencurahkan perhatian penuh kepada mereka.
Di sisi lain, orang tua bertindak paling santai dengan saudara bungsu, sehingga anak bungsu cenderung lebih suka bersenang-senang dan tidak rumit.
Namun, karena mereka selalu berusaha untuk hidup sesuai dengan saudara yang lebih tua, yang bungsu mungkin bertindak egois, mencari perhatian, dan manipulatif.
Mereka mungkin tidak dipuji seperti kakak mereka atau dimanja seperti adik mereka, yang membuat mereka merasa dikucilkan atau diabaikan.
Baca Juga: Orang yang Punya Kakak Perempuan Dipercaya Hidupnya Pasti Cenderung Bahagia, Begini Alasannya
Dilansir Kabar Besuki dari laman Parents.com, Fenomena yang disebut sindrom anak tengah ini juga membuat mereka tidak memiliki rasa tempat di dalam keluarga.
Untuk mengimbangi kurangnya perhatian, anak tengah biasanya bertindak agak memberontak atau mencoba menyenangkan orang lain.
Perilaku mereka agak didasarkan pada kepribadian kakak mereka. Misalnya, jika kakak laki-lakinya terstruktur dan bertanggung jawab, anak tengah mungkin akan memberontak untuk mengalihkan perhatian.
Baca Juga: Punya Adik Perempuan Ternyata Bisa Tingkatkan Risiko Kenaikan Berat Badan, Ini Ilmiahnya
Anak-anak tengah sering bertindak ekstrem untuk mendapatkan perhatian, itulah sebabnya beberapa mewarnai rambut mereka menjadi ungu atau menjadi fanatik terhadap kelompok penyanyi tertentu karena mereka sangat membutuhkan identitas.
Anak tengah juga lebih ramah dan santun, karena mereka harus sering berkompromi sepanjang hidup. Seringkali, anak tengah akhirnya menuruti keinginan si sulung dan kebutuhan si bungsu.
Ini membantu mereka menjadi lebih mandiri dan mempertahankan harapan yang realistis.
Terlebih lagi, anak tengah cenderung mencari lebih banyak hubungan di luar keluarga; mereka sering memiliki lingkaran sosial yang besar dan persahabatan yang erat.***
