Network
pada penelitian tersebut, para ilmuwan menganalisis kinerja kognitif dari 672 anak yang lahir di Rhodae Island. 188 diantaranya merupakan anak yang lahir di masa pandemi Covid-19, dan 308 lahir sebelum pandemi, smentara 176 lainnya lahir di awal pandemi.
Hasilnya, bayi yang lahir selama masa pandemi Covid-19 memiliki IQ yang jauh lebih rendah daripada mereka yang lahir sebelum masa pandemi.
Bayi yang lahir sebelum masa pandemi Covid-19 memiliki skor IQ berkisar antara 98,5 hingga 107,3. Akan tetapi, skor IQ bayi yang lahir pada masa pandemic Covid-19 menurun drastis hingga 27-37 poin.
Salah seorang peneliti yang juga merupakan professor penelitian dari Pediatrik Brown University , Sean Deoni mengatakan bahwa salah satu penyebab masalah ini adalah kondisi pandemi yang mengharuskan semua orang berada di rumah saja.
Baca Juga: Gelar Promo 9.9, Shopee Gandeng Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Terbarunya!
Hal inilah yang akhirnya membuat anak-anak yang lahir di masa pandemic Covid-29 menghabiskan masa kanak-kanak di rumah saja bersama orang tua yang juga cenderung merasa stress dan tertekan.
Penelitian ini mengungkap bahwa stress yang dirasakan ibu atau orangtua sebelum dan sesudah melahirkan di masa pandemic ternyata menambah efek negative pada perkembangan dan kognitif anak.
Prof. Deoni juga melihat bahwa kurangnya stimulasi selama pandemic juga telah menciptakan kemunduran yang akan sulit diatasi oleh anak-anak.***
