Network
KABAR BESUKI - Memiliki wajah yang putih bersih merupakan idaman kaum wanita, terutama Anda yang mengalami masalah wajah.
Banyak produk yang digunakan untuk memutihkan kulit hingga nampak cerah. Namun, diantara produk-produk kecantikan, Anda perlu waspada terhadap krim yang mengandung merkuri.
Merkuri merupakan logam berat beracun dan dilarang keras untuk digunakan sebagai bahan dalam produk kosmetik oleh badan kesehatan seluruh dunia.
Kendati demikian, masih banyak produk skincare maupun makeup yang menggunakan merkuri.
Oleh sebab itu, Anda sebaiknya mengetahui ciri-ciri krim yang mengandung merkuri untuk mencegah penggunaannya.
Berikut ciri-ciri krim yang mengandung merkuri, dikutip Kabar Besuki dari laman sehatq.com.
Baca Juga: Sarapan Es Krim di Pagi Hari Ternyata Bisa Bikin Otak Lebih Pintar, Ahli Ungkap Alasannya
1. Bahasa pada label produk
Produk kosmetik dengan label kemasan berbahasa asing selain Inggris dan Bahasa Indonesia, menunjukkan bahwa produk ini berasal dari pasar ilegal.
2. Kandungan pada produk
Beberapa produk mencantumkan merkuri pada label komposisi produk. Biasanya nama yang dicantumkan yaitu mercury, Hg, mercuric iodide, mercury oxide, mercurous chloride, ethyl mercury, amide chloride of mercury.
3. Bereaksi dengan benda disekitar Anda
Lihat apakah produk bereaksi dengan emas, perak, karet, aluminium, atau perhiasan yang Anda pakai. Jika terdapat reaksi, maka berarti produk krim tersebut mengandung merkuri.
Bahan merkuri sangat berbahaya bagi tubuh Anda, lalu apa saja tanda bahwa Anda sedang keracunan merkuri?
Baca Juga: 6 Manfaat Air Beras untuk Kesehatan dan Kecantikan pada Wajah dan Berikut Cara Membuatnya!
Tanda keracunan merkuri
Beberapa tanda keracunan merkuri yang patut Anda waspadai berupa:
-Mudah marah atau kesal
-Perasaan malu
-Tubuh bergetar
-Perubahan dalam penglihatan atau pendengaran
-Masalah memori
-Depresi
-Mati rasa dan kesemutan di tangan, kaki, atau sekitar mulut
Oleh karena itu, sebelum menggunakan produk atau krim kosmetik, terlebih dahulu teliti kandungan yang ada dalam produk tersebut.
Hindari produk yang dijual secara ilegal atau tanpa nomor registrasi dan pastikan produk tersebut terdaftar pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).***
