Pasalnya, dalam beberapa waktu terakhir jumlah gugatan perceraian di Pengadilan Agama seluruh Indonesia didominasi oleh permintaan dari pihak wanita dibandingkan pria, dan faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab utamanya.
Sehingga, tak mengherankan jika banyak pria rela menjadi budak cinta alias 'bucin' demi terpenuhinya segala keinginan wanita yang telah menjadi istri sahnya atau sekedar tak ingin kehilangan wanita yang dia cintai.
2. Orang Jawa Dilarang Menikah dengan Orang Sunda
Sebagian masyarakat khususnya bagi generasi tua masih meyakini bahwa orang Jawa dilarang menikah dengan orang Sunda, baik dari pihak pria maupun wanita.
Beredarnya mitos tersebut diduga disebabkan oleh tragedi Perang Bubat, ketika Prabu Hayam Wuruk yang berasal dari Jawa berniat memperistri Putri Dyah Pitaloka Citraresmi yang berasal dari Sunda.
Tragedi Perang Bubat membuat banyak masyarakat tradisional meyakini bahwa pernikahan antara orang Jawa dan orang Sunda berpotensi hanya memicu huru-hara di kemudian hari.
Faktanya, di zaman sekarang banyak orang Jawa dan orang Sunda yang memutuskan untuk menikah justru memiliki keluarga yang harmonis hingga menghasilkan keturunan yang berkualitas.
Tingginya perkembangan pendidikan serta mobilitas di era modern membuat banyak orang tak lagi meyakini sebuah mitos ketika memutuskan untuk maju ke jenjang pernikahan.