BKKBN Jelaskan Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk, Hasto Wardoyo Beberkan Ulasannya

- 18 Juli 2022, 13:00 WIB
BKKBN Jelaskan Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk, Hasto Wardoyo Beberkan Ulasannya.
BKKBN Jelaskan Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk, Hasto Wardoyo Beberkan Ulasannya. /Tangkap Layar Zoom Meeting

"WHO dan Kemenkes memberi kebijakan mengukur stunting pada stunted, belum terhadap dampak pada perkembangannya," ujarnya.

Baca Juga: Tekan Angka Stunting di Situbondo, Arumi Bachsin 'Istri Wagub Emil Dardak' Kampanyekan Gemarikan

Hasto Wardoyo menegaskan bahwa stunting yang tidak diatasi secara serius di Indonesia menyebabkan negara menjadi tidak produktif.

Menurutnya, stunting hanya akan menambah beban negara dan bukan merupakan modal untuk pembangunan.

"Stunting ini tidak produktif, menjadi beban dan bukan modal untuk pembangunan," ucapnya.

Baca Juga: Angka Stunting di Banyuwangi Meningkat, Masyarakat Dihimbau Beri Makanan Bergizi untuk Anak

Mengenai kriteria WHO, Hasto Wardoyo mengungkapkan bahwa WHO masih memberikan toleransi terhadap tingkat stunting di sebuah negara apabila masih berada di bawah angka 20 persen.

Dia menjelaskan, ada beberapa alasan yang mendasari WHO memberikan toleransi terhadap stunting di bawah 20 persen.

Kesulitan mengukur tingkat kecerdasan anak di bawah usia dua tahun merupakan alasan kuat WHO memberikan toleransi stunting di bawah 20 persen dari suatu negara.

"WHO membuat batasan yang sifatnya tolerable apabila stunting-nya masih di bawah 20 persen, karena mengukur kecerdasan anak di bawah dua tahun itu sulit," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko


Tags

Terkait

Terkini

x