Krisis Kemanusiaan Membayangi Jalur Gaza, Tidak Ada Air Bersih, Tidak Ada Listrik, Makanan Terbatas

- 18 Mei 2021, 14:03 WIB
Foto kondisi gaza setelah serangan Israel yang terus menerus menghantui warga Palestina
Foto kondisi gaza setelah serangan Israel yang terus menerus menghantui warga Palestina /Ashraf Abu Amrah/Reuters/

KABAR BESUKI – Pengeboman Israel yang tak henti-hentinya lebih dari sepekan di Jalur Gaza telah menghancurkan saluran listrik, menghancurkan pipa air di bawah jalan, dan meninggalkan kotoran atau limbah manusia yang tumpah dari tanah.

Dilansir Kabar Besuki dari laman The Guardian, terdapat 188 warga Palestina telah terbunuh, dan keluarga yang terperangkap di bawah reruntuhan, kekhawatiran meningkat akan krisis kemanusiaan yang semakin dalam, di mana 2 juta orang hidup di bawah blokade Israel-Mesir selama 14 tahun.

Diketahui ada Enam dari 10 jalur listrik Gaza padam dan pasokan telah lebih dari setengahnya.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Sumbangkan Gaji Bantu Hamas Beli Roket, Ini Faktanya

Sementara itu menurut Mohammed Thabet, juru bicara Perusahaan Distribusi Listrik Gaza, ada beberapa daerah perbatasan yang sama sekali putus aliran listriknya, sedangkan kru perbaikan tidak dapat segera memperbaiki karena serangan lanjutan.

Sepanjang pemboman yang intens, Israel telah memblokir akses ke wilayah itu, termasuk untuk pekerja bantuan, dan mencegah masuknya bahan bakar, menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).

Persediaan pakan ternak penting yang ada di truk ditahan di sisi perbatasan Israel menunggu untuk masuk, kata OCHA, menambahkan bahwa stok Gaza akan habis pada hari Minggu, 16 Mei 2021.

Baca Juga: Suami yang Suka Mencium Istri Ternyata Bisa Lebih Sukses dan Panjang Umur lho, Ahli Beberkan Alasannya

Menurut OCHA, Kementerian pertanian Palestina telah memperingatkan bahwa tanpa pengiriman, ternak dan peternakan unggas akan habis. Pada gilirannya, sumber protein utama strip akan terpengaruh. Israel juga telah mencegah nelayan berlayar di lepas pantai Gaza dan telah mengebom peternakan.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: The Guardian


Tags

Terkini

x