KABAR BESUKI – Hujan ekstrem yang melanda China beberapa hari lalu telah membawa dampak yang begitu besar bagi masyarakat China, khusunya di kalangan petani dan peternak.
Salah satunya petani China bernama Cheng, ia mengarungi air setinggi lutut, menarik babi mati di belakang rumahnya satu per satu dengan tali yang diikatkan di pergelangan kaki mereka untuk dibuang karena sudah menjadi bangkai.
Lebih dari 100 babi milik Cheng tenggelam dalam banjir yang melumpuhkan provinsi Henan di China tengah pekan lalu, dan kesempatan hidup bagi babi yang selamat sangatlah kecil.
Baca Juga: Mendagri Tito Karnavian Intruksikan Satpol PP dan TNI-Polri Awasi Aturan Makan 20 Menit
"Saya menunggu sampai ketinggian air turun untuk melihat apa yang harus dilakukan dengan babi yang tersisa," kata petani berusia 47 tahun dari desa Wangfan, sekitar 90 kilometer utara ibu kota provinsi Zhengzhou sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari Strait Times.
"Mereka sudah berada di air selama beberapa hari sekarang dan tidak bisa makan sama sekali. Saya tidak berpikir satu babi pun akan tersisa," imbuhnya.
Peternakan Cheng adalah satu dari ribuan di Henan, sebuah daerah yang terkenal dengan pertanian, dan produksi daging babi pada khususnya.
Provinsi ini dilanda hujan lebat pekan lalu yang memicu banjir bandang terburuk dalam berabad-abad, dan mengejutkan banyak orang.