Rocky Gerung juga berpendapat, sejauh ini Presiden Jokowi juga sering dinilai gagap dalam berbicara di forum internasional.
Dia juga mengatakan, banyak kalangan menunggu kehadiran Menhan Prabowo Subianto untuk berbicara mengenai sikap Indonesia dalam menghadapi isu terkini Laut Natuna Utara khususnya ketika Amerika Serikat, Inggris, dan Australia membentuk pakta pertahanan bersama yakni AUKUS.
"Kita juga tahu bahwa presiden juga nggak bisa bicara di forum internasional, sehingga publik internasional menunggu 'Yang mesti bicara siapa tuh?'. Orang menganggap, ya akhirnya Pak Prabowo yang mesti kasih semacam exposure bahwa China Selatan itu rada-rada aman Indonesia karena Indonesia punya Frigate untuk mencegah ekspansi China Selatan," ujar dia.
Rocky Gerung menegaskan bahwa dunia internasional sangat menunggu peranan Indonesia untuk memberi kepastian terkait sikap dalam menghadapi isu terkini Laut Natuna Utara.
Rocky Gerung agar Indonesia tak menerapkan 'diplomasi cengeng' yang memperlihatkan seolah-olah bebas aktif namun justru terseret dalam pusaran konflik antara AUKUS dan China.
"Jadi Indonesia tetap dituntut untuk memberi kepastian, jangan masuk dalam diplomasi yang terlalu cengeng seolah-olah bebas aktif padahal sebetulnya harus ada keputusan," tuturnya.***