Filipina Mulai Berikan Suntikan Vaksin Booster Kedua: Tidak Semua Orang Dewasa Berhak

- 27 April 2022, 15:34 WIB
Filipina mulai memberikan vaksin booster kedua, Korea Selatan, Taiwan, dan Singapura mendukung hal tersebut.
Filipina mulai memberikan vaksin booster kedua, Korea Selatan, Taiwan, dan Singapura mendukung hal tersebut. /pexels.com/cottonbro/

KABAR BESUKI - Filipina pada Senin 25 April 2022, mulai memberikan dosis booster COVID-19 kedua untuk orang dewasa, harapannya semakin banyak negara-negara Asia yang menawarkan suntikan vaksin ke empat.
 
Namun, tidak semua orang dewasa mendapatkan vaksin booster tersebut, untuk tahap awal hanya untuk orang dewasa berusia 18 tahun dengan gangguan kekebalan atau imunokompromais yang bisa menerima nya.
 
Mereka yang bisa menerima vaksin booster kedua COVID-19 berjarak tiga bulan dari pemberian vaksin booster pertama atau vaksin ketiga.
 
 
"Ini adalah vaksin yang disetujui untuk diberikan sebagai booster kedua atau sebagai dosis keempat yakni AstraZeneca, Moderna, Pfizer, Sinopharm, dan Sinovac," kata Wakil Menteri Kesehatan Maria Rosaria Vergeire
 
Hampir 61 persen dari 110 juta penduduk Filipina telah divaksinasi.
 
Sementara hampir 13 juta orang telah menerima booster pertama mereka, menurut data pemerintah.
 
Dari 690.000 orang yang dianggap paling rentan.
 
Lalu untuk tahap awal antara 7.000 dan 13.000 awalnya ditargetkan menjadi sasaran vaksinasi untuk booster putaran kedua.
 
 
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan perlindungan terhadap COVID-19 dan variannya, dilansir Kabar Besuki dari CNA News.
 
"Karena cakupan vaksinasi meningkat, sementara COVID-19 masih ada, dalam waktu dekat kita dapat menganggap ini sebagai penyakit endemik," kata Sekretaris Kesehatan Francisco Duque dalam forum publik.
 
Diantara mereka yang telah menyetujui penggunaan booster kedua adalah Korea Selatan, Taiwan, dan Singapura, yang berharap dapat mencegah kebangkitan virus corona, terutama di kalangan lansia.
 
Filipina telah berhati-hati dengan dibukanya kembali negaranya itu, meskipun ada upaya menghidupkan kembali ekonomi yang mengalami kontraksi lebih dari 9 persen pada tahun 2020.
 
Filipina merupakan salah satu negara Asia yang pertumbuhannya paling cepat di Asia sebelum pandemi.
 
 
Dengan 3,68 juta kasus secara keseluruhan dan lebih dari 60.000 kematian.
 
Negara ini telah menjadi salah satu penderita COVID-19 terburuk yang mengalami krisis di Asia Tenggara.
 
Meskipun infeksi harian baru telah berkurang signifikan, sekarang rata-rata 207 per hari, hanya 1 persen dari puncaknya, menurut data global Reuters.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: channelnewsasia


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x