AS Perluas Distribusi Pil Paxlovid Antivirus COVID-19: 90 Persen Mampu Kurangi Kematian

- 27 April 2022, 15:44 WIB
Ilustrasi AS perluas distribusi pil Paxlovid dan pil ini secara uji klinis mampu mengurangi pasien rawat inap dan kematian 90 persen
Ilustrasi AS perluas distribusi pil Paxlovid dan pil ini secara uji klinis mampu mengurangi pasien rawat inap dan kematian 90 persen /Unsplash/@jamesyaremi/

KABAR BESUKI - Pemerintahan Amerika Serikat (AS), Presiden Joe Biden berencana akan memperluas akses ke perawatan antivirus oral COVID-19 seperti Paxlovid dari Pfizer Inc.
 
White House pada Selasa 26 April mengatakan akan menggandakan jumlah lokasi dari Paxlovid di apotek tersedia.
 
Apotek yang berpartisipasi dalam farmasi federal untuk mendistribusikan pil Paxlovid, perawatan antivirus dapat memesan langsung dari pemerintah AS mulai minggu ini.
 
 
Saat ini, apotek bergantung pada negara bagian untuk mendapatkan pil.
 
Pemerintah mengirimkan perawatan ke apotek tertentu, serta langsung ke negara bagian dan pusat komunitas.
 
Melalui sistem ini, perawatan akan tersedia di sekitar 2.000 lokasi.
 
"Ada banyak ruang menyelamatkan lebih banyak nyawa dengan memberikan obat ini kepada lebih banyak orang," kata seorang pejabat senior pemerintah kepada wartawan melalui pers.
 
Pemerintah mengharapkan untuk meningkatkan distribusi langsung ke lebih dari 30.000 lokasi segera dan mencapai 40.000 lokasi selama beberapa minggu mendatang, kata pejabat itu.
 
 
Permintaan Paxlovid tiba-tiba menjadi ringan karena persyaratan kelayakan yang rumit, pengujian yang berkurang, dan potensi interaksi obat.
 
Paxlovid diharapkan menjadi alat utama dalam perang melawan COVID-19.
 
Dalam uji klinis, sekitar 90 persen mampu mengurangi rawat inap atau kematian pasien berisiko tinggi, dilansir Kabar Besuki dari CNA News
 
Hanya ada beberapa pengobatan antivirus yang sudah terbukti, diantaranya adalah pil saingan molnupiravir dari Merck & Co yang jauh kurang efektif, dan remdesivir intravena dari Gilead Sciences Inc.
 
Hingga paruh pertama April, data AS menunjukkan telah mendistribusikan sekitar 1,5 juta kursus dan apotek masih memiliki lebih dari 500.000 yang tersedia.
 
 
Pemerintah juga berencana untuk meluncurkan lebih banyak situs tes yang didukung federal sebagai bagian dari inisiatif Test to Treat yang memungkinkan orang Amerika untuk di tes COVID-19 di apotek dan menerima pil gratis jika mereka dites positif.
 
Saat ini ada 2.200 situs semacam itu dan White House mengharapkan tambahan 10.000 untuk bisa didistribusikan secara online.
 
Pemerintah juga bertujuan meningkatkan kesadaran pasien dan penyedia layanan melalui kampanye pendidikan publik.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: channelnewsasia


Tags

Terkait

Terkini

x