Kanselir Olaf Scholz Peringatkan Jerman Perihal Kirim Senjata untuk Ukraina: Hati-hati dan Jangan Terburu-buru

- 2 Mei 2022, 06:42 WIB
Ilustrasi senjata. Kanselir Olaf Scholz Peringatkan Jerman Perihal Kirim Senjata untuk Ukraina.
Ilustrasi senjata. Kanselir Olaf Scholz Peringatkan Jerman Perihal Kirim Senjata untuk Ukraina. /pixabay.com//stevepb
KABAR BESUKI - Kanselir Olaf Scholz pada Minggu menolak kritik bahwa Jerman tidak menunjukkan kepemimpinan dalam upaya Barat untuk memasok senjata berat bagi Ukraina untuk mengusir invasi Rusia.
 
Olaf mengatakan bahwa dia harus berhati-hati tentang hal tersebut, daripada harus terburu-buru dalam membuat keputusan untuk mengirimkan senjata berat kepada Ukraina.
 
Scholz berada di bawah tekanan di dalam dan luar negeri untuk memasok senjata bagi Ukraina, dengan senjata berat seperti tank dan howitzer serta mendukung embargo Uni Eropa langsung pada impor energi Rusia.
 
"Saya mengambil keputusan dengan cepat bersama mitra kami," kata Scholz.
 
"Saya menemukan tindakan tergesa-gesa dan upaya Jerman yang luar biasa dipertanyakan," lanjutnya.
 
Pada 26 April di putaran U, Jerman menyetujui untuk mengirim tank anti pesawat Gepard ke Ukraina.
 
Langkah ini didukung oleh 55% orang Jerman dalam survey pendapat yang mengatakan ekonomi terbesar Eropa harus memasok Ukraina dengan senjata tersebut.
 
Namun, keputusan itu tidak membantu memulihkan persepsi publik Scholz sebagai orang yang bimbang dan kurang kepemimpinan.
 
Sebuah survei yang diterbitkan di Bild am Sonntag menunjukkan bahwa 54 persen tidak puas dengan penanganan krisis yang dilakukan Scholz.
 
Menurut survei, peringkat persetujuan turun menjadi 32 persen.
 
Khawatir Rusia dapat memperluas perang ke negara-negara selain Ukraina, beberapa mitra Jerman dalam aliansi militer NATO telah menyatakan ketidakpuasan dengan keraguan awal Scholz untuk mempersenjatai Ukraina.
Dilansir Kabar Besuki dari Reuters, sama halnya dengan Polandia yang tidak senang dengan penentangan Jerman terhadap embargo UE atas impor gas Rusia.
 
Partai Hijau dan Demokrat, mitra koalisi junior untuk Sosial Demokrat Scholz lebih tertarik untuk memberikan lebih banyak bantuan militer ke Ukraina.
 
Scholz harus menyeimbangkan tuntutan mereka dengan tuntutan anggota partainya yang bertentangan.
 
Dan mengatakan bahwa pengiriman senjata berat ke Ukraina berisiko memicu respons Rusia di negara ketiga dan memicu konflik yang lebih luas.
 
Moskow menyebut tindakannya sebagai operasi khusus untuk melucuti senjata Ukraina dan menyingkirkan nasionalisme anti-Rusia yang dikobarkan oleh Barat.
 
Ukraina dan Barat mengatakan Rusia melancarkan perang agresi yang tidak beralasan.***
 

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Reuters


Tags

Terkait

Terkini

x