Sri Lanka Sambut Hari Buruh dengan Protes Terhadap Kebijakan Pemerintahan Gotabaya Rajapaksa

- 2 Mei 2022, 07:36 WIB
Ilustrasi Sri Lanka Lakukan Protes terhadap kebijakan yang menyusahkan rakyatnya.
Ilustrasi Sri Lanka Lakukan Protes terhadap kebijakan yang menyusahkan rakyatnya. /Pexels/
KABAR BESUKI - Pendukung partai politik koalisi marxis Sri Lanka National People's Power atau Jathika Jana Balawegaya berkumpul untuk memperingati Hari Buruh Internasional di Kolombo Sri Lanka dengan melakukan unjuk rasa, Minggu 1 Mei 2022.
 
Ribuan pendukung partai oposisi Sri Lanka berunjuk rasa pada Minggu 1 Mei 2022, di ibukota komersial Kolombo saat krisis politik dan ekonomi selama berminggu-minggu yang tidak menunjukkan tanda-tanda yang baik.
 
Ekonomi Sri Lanka terpukul keras oleh pandemi dan pemotongan pajak oleh pemerintah Presiden Gotabaya Rajapaksa.
 
Berkurangnya cadangan mata uang asing telah membuat negara pulau berpenduduk 22 juta orang itu berjuang membayar impor bahan bakar, makanan, dan obat-obatan.
 
Serta membawa ribuan orang turun ke jalan dalam protes harian yang kadang-kadang berubah menjadi kekerasan.
 
Pada Minggu, partai-partai oposisi mengakhiri pawai selama seminggu dari pusat kota Kandy.
 
Bersama ribuan pendukung memadati Lapangan Kemerdekaan Kolombo.
 
Banyak yang membawa bendera Sri Lanka dan mengenakan ikat kepala bertuliskan Gota Go Home, salah satu seruan utama pengunjuk rasa.
 
"Begitu banyak orang menderita karena biaya bahan bakar dan makanan. Ada antrian untuk semuanya," kata Sunil Shantha, seorang dosen universitas, 58 tahun, yang mengatakan dia memilih Rajapaksa pada pemilihan terakhir pada 2019.
 
"Gotabaya Rajapaksa adalah presiden yang gagal," lanjutnya.
 
Rajapaksa dilanda pengunduran diri massal dari kabinetnya pada awal bulan ini.
 
Sekarang dia menghadapi kemungkinan mosi tidak percaya dalam pemerintahannya yang di reformasi akhir pekan ini.
 
Dia dan kakak laki-lakinya, Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa, keduanya menolak untuk mengundurkan diri, dilansir Kabar Besuki dari CNA News.
 
Sebaliknya menyerukan pemerintah persatuan yang dipimpin oleh presiden dan tawaran tersebut ditolak oleh oposisi.
 
"Saya sekali lagi mengundang semua pemimpin partai politik di Sri Lanka untuk mencapai konsensus atas nama rakyat," kata Rajapaksa dalam sebuah tweet pada Minggu.
 
"Ini keinginan tulus saya untuk meminta orang-orang untuk bergandengan tangan untuk mengarahkan perjuangan pro-rakyat dan mengesampingkan perbedaan politik," lanjutnya.***

Editor: Ayu Nida LF


Tags

Terkait

Terkini

x