Ilmuwan Korea Selatan Kembangkan Filter Fototermal Pertama di Dunia yang Dapat Hilangkan COVID-19

- 4 Mei 2022, 12:46 WIB
Ilustrasi Ilmuwan Korea Selatan Kembangkan Filter Fototermal Pertama di Dunia yang Dapat Hilangkan COVID-19.
Ilustrasi Ilmuwan Korea Selatan Kembangkan Filter Fototermal Pertama di Dunia yang Dapat Hilangkan COVID-19. /Pixabay/21saturday

KABAR BESUKI - Selasa, 3 Mei 2022, Institut Riset Energi Korea mengungkapkan, bahwa Ilmuwan Korea Selatan telah mengembangkan filter udara partikulat efisiensi tinggi berbasis efek fototermal pertama di dunia yang juga dikenal sebagai filter HEPA. Filter tersebut dikabarkan dapat menghilangkan 99,9 persen virus influenza dan COVID-19.

Efek fototermal yang mengacu pada mekanisme bagaimana suatu zat menyerap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi panas dapat digunakan di berbagai bidang, seperti penghantaran obat, kematian sel, sensor, serta baterai surya.

Dilansir Kabar Besuki dari The Korea Herald, tim peneliti yang berasal dari Korea Selatan menunjukkan teknologi tersebut untuk memproduksi filter HEPA fototermal dengan melapisi filter HEPA yang ada dengan nanopartikel logam plasmonik hingga nantinya menghasilkan efek fototermal.

Baca Juga: Mahkamah Agung AS Beri Sinyal Akan Batalkan Keputusan Penting Hak Aborsi, Senator AS: Saya Kecewa

Berdasarkan penelitian tersebut, filter ketika HEPA fototermal diradiasikan dengan dioda pemancar cahaya dalam pita cahaya tampak, yang tidak berbahaya bagi tubuh manusia, lalu dipanaskan hingga 60 derajat celcius atau lebih tinggi dari itu dalam waktu 10 hingga 15 detik, sel-sel virus dan bakteri akan terbunuh.

Lembaga penelitian mengatakan, jika filter HEPA yang ada dipasang pada sistem pemurni udara rentan terhadap infeksi sekunder karena polutan menempel padanya dan menciptakan lingkungan yang ramah bakteri. Filter HEPA menggunakan sinar ultraviolet untuk mencegah kondisi seperti itu, tetapi sinar UV memperpendek umur filter sebab mengakibatkan korosi.

“Dengan menerapkan teknologi filter HEPA fototermal hingga 99,9 persen, virus yang terkumpul dalam filter dapat dihilangkan, sehingga kontaminasi sekunder dapat dicegah karena bakteri dan virus tidak dapat berkembang biak di dalam filter tersebut,” kata penulis utama dari penelitian, Yoo Seung-hwan.

“Filter baru dapat dengan mudah dipasang ke filter yang ada dan produk baru yang telah dilisensikan ke pengembang filter udara lokal Cleantech yang berbasis di Busan untuk produksi,” kata institut tersebut. 

Baca Juga: Putin Menandatangani Dekrit yang Melarang Ekspor Produk dan Bahan Mentah ke Negara Barat

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Korea Herald


Tags

Terkait

Terkini

x