Tekan Inflasi Bank of England 'BoE' Ikuti The FED untuk Naikkan Suku Bunga

- 5 Mei 2022, 15:44 WIB
BoE ikuti The FED menaikkan suku bunga.
BoE ikuti The FED menaikkan suku bunga. /Pexels/

KABAR BESUKI - Bank of England (BoE) diperkirakan akan menaikkan suku bunga dasarnya ke level tertinggi dalam 13 tahun, dilakukan untuk upaya mengatasi inflasi.

Diperkirakan akan naik menjadi 1 persen di tengah melonjaknya harga makanan, energi, dan bahan bakar yang membuat inflasi mencapai level tertinggi dalam 30 tahun sebesar 7 persen pada bulan Maret.
 
Perubahan ini akan diumumkan hari ini, itu artinya pembayaran hipotek aka jauh lebih tinggi dari jumlah pemilik rumah dengan hipotek tingkat variabel.
 
Hal ini juga akan meningkatkan biaya pinjaman lain, memotong apa yang konsumen miliki untuk dibelanjakan di tempat lain.
 
Mereka yang menabung akan melihat pembayaran bunga yang lebih tinggi, tetapi mungkin perlu beberapa waktu agar perubahan suku bunga bank diteruskan ke konsumen.
 
Bank juga diperkirakan menaikkan perkiraan inflasi yang sebelumnya dikatakan akan mencapai 8 persen pada April dan tumbuh lebih lanjut pada musim gugur ini.
 
Kenaikan biaya hidup akan memburuk pada bulan Oktober, ketika kenaikan lain dalam batas energi diperkirakan terjadi.
 
Beberapa rumah tangga sudah menghadapi kenaikan hampir £700 per tahun dalam tagihan energi mereka setelah batasnya naik 54 persen pada April.
 
Tagihan yang meningkat didorong oleh pertumbuhan harga energi grosir yang melonjak sejak Rusia invasi Ukraina.
 
Inggris bukan satu-satunya negara yang mengalami kenaikan suku bunga.
 
The Federal Reserve (FED) AS menaikkan suku bunganya ke kisaran 0,75 persen hingga 1 persen kemarin.
 
Reserve Bank of Australia merevisi suku bunganya dari 0,1 persen menjadi 0,35 persen, kenaikan ini merupakan kenaikan pertama dalam 11 tahun.
 
Gubernur Andrew Bailey, baru-baru ini mengatakan bank berjalan di jalur sempit, antara pertumbuhan dan inflasi.
 
Hal ini menyiratkan bahwa, bank dapat mengambil pendekatan yang lebih bertahap untuk pengetatan, daripada mengikuti Federal Reserve (The FED) AS dengan kenaikan 0,5 persen.
 
Dilansir Kabar Besuki dari News Sky, pasar memperkirakan suku bunga bank akan mencapai 1,25 persen akhir tahun ini, naik menjadi 1,5 persen pada pertengahan 2023.
 
Ekonom Senior Berenberg, Bank Kallum Pickering mengatakan, kenaikan itu bukan tanpa resiko.
 
"Pada cakrawala yang relevan dengan kebijakan, katakanlah dua tahun dari sekarang, kejutan Putin ini mungkin akan menekan permintaan, yang akan dapat mempengaruhi dinamika inflasi dari waktu ke waktu," katanya.
 
"Jika kita tidak beruntung, Inggris sudah berada di tahap awal resesi," lanjutnya.
 
"Di tengah ketidakpastian yang tidak biasa, pembuat kebijakan yang harus bertujuan meminimalkan kerugian output selama siklus bisnis, sebaiknya menjaga kebijakan tidak berubah untuk saat ini sampai data yang masuk menentukan respons kebijakan yang sesuai," tutupnya.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: News Sky


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x