Walau Alami Pengetatan Moneter Global, Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Indonesia Diperkirakan Tetap Stabil Q1

- 5 Mei 2022, 17:34 WIB
Ilustrasi, Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Indonesia diperkirakan stabil walau terjebak pengetatan moneter global.
Ilustrasi, Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Indonesia diperkirakan stabil walau terjebak pengetatan moneter global. /pixabay by Buffik/

KABAR BESUKI – Menurut pengamatan Reuters, Pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia diperkirakan akan tetap stabil pada kuartal pertama (Q1). Indonesia dinilai mampu meredam pukulan ekonomi dari pengetatan kebijakan moneter global.

Mitra dagang terbesar Indonesia, yaitu Cina, sedang mengalami perlambatan ekonomi akibat Covid-19 yang sedang melanda negaranya. Kejadian ini dikhawatirkan akan berdampak pada momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Namun, lonjakan harga komoditas diperkirakan akan menguntungkan Indonesia, termasuk dari pengetatan moneter global yaitu kenaikan suku bunga Federasi Reservasi AS yang agresif, sehingga memicu arus modal dan volatilitas rupiah. Dengan demikian, Reuters mengklaim pertumbuhan ekonomi Indonesia masih diuntungkan.

Reuters sendiri merupakan organisasi berita global dengan 2.500 jurnalis yang siap dalam pengamatan suatu pokok bahasan.

Baca Juga: Rusia Balas Dendam dengan Cara Larang 63 Pejabat Jepang Termasuk Perdana Menteri Fumio Kishida

Pertumbuhan ekonomi Indonesia dikatakan stabil pada kuartal pertama karena ekspor komoditas sebagian mengimbangi pengeluaran konsumen yang lemah karena pembatasan mobilitas yang diberlakukan untuk menghentikan penyebaran varian virus Corona Omicron.

“Kami memperkirakan permintaan yang kuat dan keuntungan perdagangan karena siklus komoditas untuk sebagian mengimbangi dampak dari langkah-langkah mobilitas nag ketat di 1Q22,” Ujar Radhika Rao, seorang ekonom senior di DBS.

Pada basis triwulan, ekonomi yang kaya sumber daya diperkirakan mengalami kontraksi 0,89 persen kuartal terakhir dari periode tiga bulan sebelumnya, setelah tumbuh 1,06 persen pada Oktober-Desember. Data tersebut diperkirakan rilis pada 9 Mei 2022 mendatang.

“Selain itu, aktivitas ekonomi Indonesia biasanya lebih rendah di awal tahun dibandingkan akhir tahun,” imbuhnya.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: CNA


Tags

Terkait

Terkini

x