Presiden Jokowi Serukan Penghentian Perang Antara Rusia dan Ukraina, Dampak yang Sangat Bahaya di ASEAN

- 14 Mei 2022, 18:48 WIB
Pernyataan Presiden Jokowi dalam pertemuan ASEAN-US./
Pernyataan Presiden Jokowi dalam pertemuan ASEAN-US./ /Tangkapan layar/YouTube/Sekretariat Presiden/

KABAR BESUKI - Kabar terkait dengan perang antara Rusia dan Ukraina ditanggapi serius oleh semua negara. Banyak dari negara-negara yang menuntut untuk menghentikan perang secepatnya.
 
Presiden Jokowi juga memberikan tanggapan akan perang yang sudah bergejolak lama itu.
 
Dalam keterangan resminya ia menyampaikan pendapatnya mengenai perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
 
 
Hal tersebut disampaikan oleh Jokowi dalam KTT Khusus ASEAN-AS yang dilaksanakan di Departemen Luar Negeri AS, Washington, pada hari Jumat, 13 Mei 2022.
 
Pernyataan Presiden Jokowi juga diunggah lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden.
 
Dalam kesempatan itu, Jokowi berujar disaat dunia mulai pulih dalam menghadapi pandemi Covid-19, justru dihadapkan dengan masalah baru.
 
Terkait masalah baru itu, merujuk pada perang yang diterjadi antara Rusia dan Ukraina saat ini.
 
 
"Saat dunia seharusnya segera pulih dari pandemi COVID-19, dunia menghadapi masalah baru, perang di Ukraina. Saat dunia membutuhkan kerja sama dan kolaborasi, justru rivalitas dan konfrontasi makin menajam. Saat dunia membutuhkan multilateralisme yang makin kokoh justru unilateralisme yang makin mengemuka," ujar Presiden Jokowi dalam keterangan persnya, yang dikutip Kabar Besuki dari laman YouTube Sekretariat Presiden.
 
Perang yang saat ini terjadi menurut Jokowi akan berdampak melemahkan multilateralisme.
 
Tidak hanya itu saja, perang yang melibatkan Rusia dan Ukraina juga akan berpotensi memecah belah hubungan antarnegara di dunia.
 
 
Dari segi ini, terkait adanya negara yang mendukung Rusia dan ada juga yang mendukung Ukraina.
 
Negara-negara yang tidak sejalan akan membuat hubungannya tidak berjalan lancar, akan ada kendala-kendala yang bertujuan memecah belah hubungan antarnegara.
 
"Perang tidak akan menguntungkan siapa pun. Dunia tidak memiliki pilihan lain kecuali menghentikan perang sekarang juga. Setiap negara, setiap pemimpin, memiliki tanggung jawab untuk menciptakan enabling environment agar perang dapat dihentikan, perdamaian dapat terwujud," kata Presiden Jokowi.
 
Selain itu Jokowi juga mengungkapkan bahwa perang yang saat ini berkecamuk juga akan berdampak pada sektor ekonomi, terutama di kawasan ASEAN.
 
 
Beliau menambahkan jika perang terus terjadi ekonomi di kawasan ASEAN akan turun sekitar 0,7 persen.
 
Bahkan ada kemungkinan tingkat kemiskinan masyarakat di kawasan ASEAN akan meningkat sebesar 1,2 persen.
 
"Bagi sebagian anggota ASEAN, kenaikan 10 persen dari harga minyak akan berdampak menurunnya pendapatan nasional sebesar 0,7 persen dan kenaikan harga gandum akan mengakibatkan peningkatan kemiskinan sebesar 1 persen," tambahnya.
 
 
Sorotan negara-negara di dunia saat ini memang tertuju pada perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
 
Banyak pihak yang menyayangkan adanya perang, kedua belah pihak hingga saat ini masih melakukan perang tersebut.
 
Dorongan untuk gencatan senjata sekaligus damai diupayakan berbagai negara agar tidak ada dampak terkait dengan perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden


Tags

Terkait

Terkini

x