Presiden AS Joe Biden Berjanji untuk Terus Dorong Peraturan Senjata yang Lebih Ketat, Usai Penembakan Massal

- 31 Mei 2022, 09:46 WIB
Presiden Joe Biden dan ibu negara berada di pemakaman korban penembakan massal di sekolah Texas/
Presiden Joe Biden dan ibu negara berada di pemakaman korban penembakan massal di sekolah Texas/ /Twitter/@POTUS/

KABAR BESUKI – Senin, 30 Mei 2022, Presiden AS, Joe Biden, berjanji untuk terus mendorong peraturan senjata yang lebih ketat, setelah insiden penembakan massal di sekolah Texas yang menewaskan 21 jiwa.

Kepada wartawan di Washington, Joe Biden mengatakan akan terus mendorong untuk bertindak dengan senjata. Ia mengaku, bahwa keadaan menjadi lebih buruk sehingga semua orang menjadi lebih rasional tentang hal tersebut.

Joe Biden berbicara ketika kota Uvalde, Texas yang berduka mengadakan kebangkitan untuk pertama kali bagi beberapa korban dari 19 anak dan dua guru yang ditembak mati minggu lalu di sekolah dasar Texas, oleh seorang remaja setempat yang kemudian dibunuh oleh polisi.

Baca Juga: Suami Nancy Pelosi Ditangkap Karena Berkendara dalam Keadaan Mabuk

Pemakaman pertama dijadwalkan pada hari Selasa, 31 Mei 2022 dan jadwal lainnya akan diadakan pada pertengahan Juni mendatang. Banyaknya jumlah korban penembakan, sebagian besar dengan luka yang mengerikan, telah meninggalkan dua rumah duka di kota itu, lalu beralih ke pembalsem dan petugas pemakaman dari seluruh Texas untuk meminta bantuan.

Greg Abbott selaku Gubernur Texas menyampaikan, bahwa ada seorang donor tanpa nama telah menjanjikan uang sebesar US$175.000 untuk membantu menutupi biaya pemakaman.

Sebuah peringatan mendadak di Uvalde, sebuah kota berpenduduk 15.000 jiwa, telah menarik banyak pelayat, begitu juga dengan gereja-gereja di kota yang sebagian besar orang Latin, termasuk Gereja Katolik Kudus, tempat Joe Biden dan Jill Biden berdoa ketika mereka berkunjung pada hari Minggu lalu.

Baca Juga: Salvador Ramos Sebelumnya Menulis di Facebook Terkait Aksinya di Texas

Penembakan di Texas merupakan serangan sekolah paling mematikan sejak 20 anak dan enam karyawan tewas di Newtown, Connecticut tahun 2012. Penembakan itu terjadi kurang dari dua minggu setelah 10 orang tewas dalam serangan di sebuah toko kelontong di Buffalo, New York oleh seorang pria muda bersenjata yang menargetkan orang Afrika-Amerika.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: channelnewsasia


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x