Gangnam Terkena Dampak Banjir Paling Parah yang Menerjang Seoul Korea Selatan

- 9 Agustus 2022, 15:36 WIB
Ilustrasi banjir: Gangnam Terkena Dampak Banjir Paling Parah yang Menerjang Seoul Korea Selatan.
Ilustrasi banjir: Gangnam Terkena Dampak Banjir Paling Parah yang Menerjang Seoul Korea Selatan. /Pixabay/distelAPPArath/

Meskipun sebagian besar lingkungan adalah tanah datar, daerah di sekitar Stasiun Gangnam terletak lebih rendah dibandingkan dengan distrik terdekat seperti Seocho-dong dan Yeoksam-dong, sehingga lebih mudah untuk menampung air hujan. Beberapa bagian diperkirakan memiliki ketinggian 10 meter lebih rendah dari daerah sekitarnya. Oleh karena itu, area ini disamakan dengan hangari – toples gerabah tradisional Korea.

Baca Juga: Profil Biodata Ochi Alvira Penyanyi Asal Banyuwangi yang Berduet dengan Maulana Ardianysah

Administrasi Meteorologi Korea mengatakan hujan lebat pada hari Senin melanda bagian selatan ibu kota lebih deras daripada daerah lain di kota itu.

"Antara kemarin (Senin) dan hari ini (Selasa), terjadi hujan 425,5 milimeter di Distrik Dongjak, 400,5 milimeter di Distrik Seocho dan 380 milimeter di Distrik Gangnam," kata seorang pejabat Administrasi Meteorologi Koreaseperti yang dikutip Kabar Besuki dari Korea Herald.

“Sejak banjir tahun 2012, kami terus meningkatkan langkah-langkah dan meningkatkan infrastruktur seperti membangun terowongan banjir bawah tanah. Kami dapat menahan hingga 85 milimeter hujan per jam sekarang. Dulu, kami hanya menyiapkan 45 milimeter,” kata seorang pejabat senior di Pemerintah Metropolitan Seoul.

 Baca Juga: Ramalan Shio Besok Hari Rabu 10 Agustus 2022: Tikus, Sapi, Ular, Naga, Kelinci, dan Harimau

Konstruksi untuk terowongan banjir baru di dekat Banpo selesai pada bulan Juni, tetapi infrastrukturnya saat ini tidak siap untuk hujan yang terjadi pada Senin malam yang melebihi 110 milimeter per jam.

Pada tahun 2015, pemerintah kota mengumumkan rencana untuk mengurangi masalah drainase di Gangnam dan sekitarnya senilai sekitar 1,4 triliun won ($ 1,07 miliar). Pekerjaan ini semula dijadwalkan selesai pada 2016, tetapi karena masalah anggaran dan lainnya, ia mengalami penundaan.

Tetapi bahkan dengan proyek tersebut, para ahli menunjukkan bahwa sistem drainase tidak akan mampu menahan hujan ekstrem seperti yang terlihat minggu ini. Sistem ini dirancang untuk menahan peristiwa hujan lebat yang terjadi setiap 30 tahun sekali. Curah hujan hari Senin adalah yang terberat yang tercatat dalam 115 tahun.***

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Korea Herald


Tags

Terkait

Terkini

x