Vietnam Memilih Berpegang Pada Strateginya, 'Berisiko Tinggi' Untuk Vaksin COVID-19 yang Mahal

- 7 November 2020, 10:08 WIB
Ilustrasi penanganan Covid-19
Ilustrasi penanganan Covid-19 /Pixabay/Fernando Zhiminaicela /

KABAR BESUKI - Pandemi Covid-19 masih saja menyerang, virus ini sudah menyebar di seluruh dunia. Tetapi Vietnam akan tetap berpegang pada strateginya untuk menahan COVID-19.

Daripada terburu-buru mengamankan pasokan vaksin yang dapat berisiko secara finansial, kata kepala satuan tugas virus korona negara itu pada Jumat (6 November).

Selama berbulan-bulan pengujian massal yang agresif, karantina terpusat yang dijalankan militer dan penutupan perbatasan awal, Vietnam mempertahankan penghitungan virus korona menjadi hanya 1.210 kasus dan melewati dua bulan tanpa penularan komunitas.

Baca Juga: Biden Membawa kemenangan Dalam Pemilihan Presiden AS di Cliffhanger

Tiga puluh lima orang telah meninggal karena COVID-19 di Vietnam, menurut data resmi, negara itu secara luas dipuji karena tanggapannya yang tegas untuk menanggulangi wabah.

"Vaksin ini adalah cerita untuk masa depan," kata kepala satuan tugas dan wakil perdana menteri, Vu Duc Dam, pada pertemuan pemerintah pada hari Jumat.

Baca Juga: 'No Escape 2015' Film yang Akan Tayang 07 November 2020, Pukul 00.00 di Bioskop Trans TV

"Permintaan jauh lebih tinggi daripada pasokan, dan kami harus membayar deposit besar untuk mengamankan posisi kami, yang menurut saya berisiko sangat tinggi dan membuang-buang uang serta waktu."

"Kami akan terus menangani COVID seperti saat ini," katanya.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: channelnewsasia


Tags

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x