KABAR BESUKI – Ustadz Adi Hidayat memaparkan dalam salah satu ceramahnya terkait dengan amalan untuk menggapai malam Lailatul Qadar di hari-hari akhir bulan Ramadhan.
Namun ada yang menarik di salah satu ceramahnya kali ini. Ustadz Adi Hidayat menyebutkan ada satu amalan dahsyat selain Lailatul Qadar. Yang mana amalan tersebut juga bisa kita lakukan pada hari-hari akhir bulan Ramadhan.
Malam yang spesial di bulan Ramadhan yang disebutkan Allah SWT dengan kata ‘lailah’ yang langsung berhubungan dengan qadar manusia. Qadar yang dimaksud adalah semua ketetapan-ketetapan yang sudah ditetapkan Allah dan sudah tertulis di lauhul mahfudz.
Meliputi tentang dimana kita lahir, nanti akan bekerja menjadi apa, bagaimana hidup, atau bahkan bagaimana dan kapan kita mati. ‘Lailah’ yang disandingkan dengan qadar manusia inilah yang sering kita kenal dengan sebutan lailatul qadar.
Jika kita ingin mendapatkan keutamaan dalam hidup yang sudah ditetapkan Allah, maka kejarlah malam lailatul qadar.
Baca Juga: Dampak Perubahan Iklim atau Climate Change, Salah Satunya Turunnya Kualitas Air
Terlepas dari kedapatan kita untuk menjumpai malam lailatul qadar atau tidak, yang terpenting adalah kenikmatan dalam beribadah.
Ustadz Adi Hidayat menyebutkan, satu amalan yang dapat dilakukan setidaknya dalam bentuk menggapai kenikmatan dalam beribadah di malam-malam terakhir Ramadhan adalah I'tikaf.
Pahala orang yang beri'tikaf sangat dahsyat. Biasanya orang-orang melakukan amalan ini untuk memburu malam lailatul qadar.
I'tikaf ini berasal dari kata`akafa yang berarti fokus. Tetapkan diri dalam fokus beribadah agar kenikmatan dekat dengan Allah bisa dirasakan.
Ustadz Adi Hidayat juga menambahkan, sungguh sangat beruntung orang yang sudah menjadi `aakif (orang yang melakukan i'tikaf) dan mendapat kesempatan menjumpai malam lailatul qadar.
I'tikaf merupakan kegiatan berdiam diri di dalam Masjid dan berdzikir untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Maha Khaliq.
I'tikaf merupakan usaha diri untuk memburu malam lailatul qadar. Hal ini pun yang dilakukan Nabi Muhammad SAW sebagaimana hadis berikut :
“Adalah Rasulullah SAW, apabila masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan ramadhan), beliau mengencangkan kainnya dan menghidupkan malam dan membangunkan keluarganya,” [HR. Bukhari, 4/233 dan Muslim 1174].***