KABAR BESUKI – Jadwal Puasa Tarwiyah dan Arafah akan segera tiba. Hari Raya Idul Adha dijadwalkan pada tanggal 10 Juli 2022.
Itu artinya Puasa Tarwiyah dapat dilaksanakan pada tanggal tanggal 8 Juli 2022 (8 Dzulhijjah), sedangkan Puasa Arafah jatuh pada tanggal 9 Juli 2022 (9 Dzulhijjah).
Sudah bukan rahasia lagi bagi umat muslim untuk mengetahui ibadah-ibadah yang dianjurkan 10 hari menjelang Hari Raya Idul Adha.
Baca Juga: Niat Puasa 1-7 Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah, Lengkap dengan Keutamaannya, Simak Ulasannya Disini.
Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan menjelang 10 Idul Adha adalah berpuasa. Terutamanya Puasa sunnah di hari Arafah.
Untuk teknis pelaksanaanya sama seperti melaksanakan puasa sunnah lainnya.
Keutamaan Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah disebut sebagai ibadah yang dapat menghapuskan dosa umat muslim selama 1 tahun. Hal ini dijelaskan dalam HR Abus Syaikh Al-Ishfahani dan Ibu Najar.
Akan tetapi rujukan hadits mengenai keutamaan puasa Tarwiyah masih menjadi perdebatan dan diragukan beberapa pandangan ulama. Dikarenakan riwayat hadisnya memuat seorang perawi yang bermasalah.
Namun, puasa Tarwiyah tetap menjadi baik jika dilihat dari sudut pandang anjuran amalan sunnah yang dilakukan 10 hari menjelang Idul Adha. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dalam At-Tirmidzi :
Baca Juga: 4 Hari yang Diharamkan untuk Berpuasa di Bulan Dzulhijjah 1443 H, Anda harus Waspada!
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر
Artinya : “Rasulullah SAW bersabda, ‘Tiada ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk diisi dengan ibadah sebagaimana (kesukaan-Nya pada) sepuluh hari ini,’” (HR At-Tirmidzi).
Keutamaan Puasa Arafah
Puasa Arafah dilakukan pada 9 Dzulhijjah dan merupakan sunnah yang dianjurkan dan memiliki keutamaan begitu besar, sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam Hadist Muslim :
صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية
“Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu,” (HR: Muslim).
Berbeda dari Puasa Tarwiyah, Puasa Arafah disepakati oleh sebagian besar ulama tentang keutamaannya yang menghapus dosa 2 tahun.
Dimana ulama bersepakat bahwa dosa yang dihapus, merupakan dosa kecil yang telah dilakukan manusia 1 tahun sebelum dan 1 tahun sesudahnya.
Mengenai ini dijelaskan pula oleh An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim :
وكذلك صوم يوم عرفة كفارة سنتين ويوم عاشوراء كفارة سنة واذا وافق تأمينه تأمين الملائكة غفر له ما تقدم من ذنبه والجواب ما أجابه العلماء أن كل واحد من هذه المذكورات صالح للتكفير فان وجد ما يكفره من الصغائر كفره وان لم يصادف صغيرة ولا كبيرة كتبت به حسنات ورفعت به درجات وان صادفت كبيرة أو كبائر ولم يصادف صغيرة رجونا أن يخفف من الكبائر والله أعلم
Baca Juga: Niat Puasa Sunnah Tarwiyah dan Arafah Jelang Idul Adha : Arab, Latin dan Terjemahannya
Artinya, “Demikian juga ‘Puasa hari Arafah 9 Dzulhijjah menjadi kafarah (dosa) dua tahun, dan hari Asyura menjadi kafarah (dosa) setahun. Bila seruan 'amin'-nya berbarengan dengan 'amin' para malaikat, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu.’ Jawaban yang dikedepankan para ulama adalah bahwa setiap satu dari dari semua amal yang tersebut itu layak menjadi kafarah. Jika terdapat dosa kecil yang mesti dihapus, maka amal itu akan menghapusnya. Tetapi jika tidak berhadapan dengan dosa kecil tetapi tidak dosa besar, maka amal itu akan menjadi catatan kebaikannya dan mengangkat derajatnya. Jika amal ibadah itu berhadapan dengan satu atau sekian dosa besar dan tidak dosa kecil, kita berharap amal ibadah itu dapat meringankan siksa atas dosa besar tersebut. Wallahu a’lam.” (Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim).***