- Kita tahu bahwa Allah itu ada, namun kita tidak melakukan kewajibannya.
- Kita mengaku mencintai Rasulullah, tapi kita meninggalkan sunnahnya.
- Kita membaca Al-Qur’an, namun kita tidak mengamalkannya.
- Kita tahu bahwa syaitan adalah musuh kita, namun kita mengikuti rayuannya.
- Kita menginginkan surga, tapi kita tidak berusaha untuk mendapatkannya.
- Kita tahu akan neraka, namun kita malah menyerahkan diri kita untuknya.
- Kita menikmati karunia Allah, tapi kita tidak mensyukurinya.
- Kita tahu bahwa kematian itu pasti, tapi kita tidak berusaha untuk menyiapkannya.
- Kita takut mengubur saudara kita yang sudah meninggal, namun kita tidak bisa mengambil pelajaran darinya.
- Kita sibuk dengan aib orang lain, namun kita melupakan aib diri kita sendiri.
Hati yang mati berarti hati yang telah mengeras dan membatu karena terlalu banyak kotoran akibat dosa-dosa yang diperbuat. Sebagaimana firman Allah:
وَمَا يُكَذِّبُ بِهِ إِلا كُلُّ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ، إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِ آيَاتُنَا قَالَ أَسَاطِيرُ الأوَّلِينَ، كَلا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Artinya: “Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan Setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa, yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu", sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. (QS Al-Muthaffifin [83]: 12-14)
Nah, itulah beberapa ciri-ciri manusia yang hatinya mati. Semoga kita tak termasuk seseorang yang memiliki hati di atas.***