Puasa Dapat Menghindarkan Kita dari Alzheimer dan Parkinson, Inilah Manfaat Ketika Melaksanakan Puasa

- 12 April 2021, 18:39 WIB
Ilustrasi puasa
Ilustrasi puasa /Pixabay.com/Darwis Alwan

KABAR BESUKI - Pada umumnya, puasa dilakukan pada bulan Ramadhan oleh umat Muslim. Kegiatan menahan lapar dan haus ini ternyata tak hanya sebagai perintah agama saja. 

Peneliti melakukan riset bahwa puasa ternyata memiliki banyak manfaat yang baik untuk tubuh dan bisa dilakukan oleh semua orang. 
 
Banyak komunitas kesehatan yang ternyata menganjurkan untuk melakukan puasa dalam program kesehatan. 
 
Puasa sering diartikan bahwa kita akan mengalami kekurangan nutrisi dalam tubuh sampai juga dehidrasi. Namun, jika dilakukan dengan benar puasa dapat meningkatkan serta memperbaiki kerja otak.
Rasa lapar yang dialami manusia normalnya akan terasa 12-24 jam setelah kita tidak mengonsumsi apa-apa. Bisa disimpulkan jika kamu merasa lapar setiap 3 jam, itu hanya merupakan false signal dari tubuh.
 
Maka dari itu, puasa akan membuat kita jauh dari risiko obesitas dan akan mengatur pola makan kita yang lebih lebih baik.
 
Dilansir Kabar Besuki dari YouTube SB30 Health, melakukan puasa secara berselang-seling ternyata dapat meningkatkan kekebalan tubuh kita bahkan mengurangi risiko kanker. 
 
Mengapa begitu? Dengan kita mengurangi asupan, kadar stress di dalam sistem internal tubuh kita akan berkurang. Dengan begitu, tubuh kita akan fokus untuk memperbaiki sel-sel yang rusak bahkan menyembuhkan infeksi.
 
Ada beberapa penelitian yang telah menemukan manfaat puasa dalam meningkatkan kontrol gula darah. Puasa dianggap sangat berguna bagi mereka yang berisiko diabetes.

Faktanya, salah satu penelitian yang dilakukan terhadap 10 orang dengan diabetes tipe 2 menunjukkan puasa intermiten jangka pendek yang dilakukan secara signifikan dapat menurunkan kadar gula darah.

Penelitian itu telah diterbitkan dalam jurnal US National Library of Medicine National Institutes of Health (NCBI). 

Sementara dalam ulasan lainnya, menemukan puasa intermiten dan puasa alternatif sama efektifnya dengan pembatasan asupan kalori dalam mengurangi resistensi insulin.

Mengurangi resistensi insulin saat puasa dapat meningkatkan sensivitas tubuh terhadap insulin, sehingga memungkinkan untuk memindahkan glukosa dari aliran darah ke sel-sel tubuh dengan lebih efisien.

Baca Juga: Potensi Hasil Laut yang Besar, Achmad Subijakto: Lobsternya Fresh, Kualitasnya Ekspor

Penyakit jantung dianggap sebagai penyebab utama kematian di seluruh dunia. Mengubah pola makan dan gaya hidup menjadi cara paling efektif untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

Salah satu penelitian mengungkapkan, puasa delapan minggu secara bergantian dapat mengurangi kadar kolesterol jahat dan trigliserida jahat masing-masing sebesar 25 persen dan 32 persen.

Berpuasa dikaitkan dengan risiko penyakit jantung koroner yang lebih rendah dan dapat membantu menurunkan tekanan darah, trigliserida, dan kadar kolesterol.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: YouTube


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x