KABAR BESUKI - Pada umumnya, puasa dilakukan pada bulan Ramadhan oleh umat Muslim. Kegiatan menahan lapar dan haus ini ternyata tak hanya sebagai perintah agama saja.
Faktanya, salah satu penelitian yang dilakukan terhadap 10 orang dengan diabetes tipe 2 menunjukkan puasa intermiten jangka pendek yang dilakukan secara signifikan dapat menurunkan kadar gula darah.
Penelitian itu telah diterbitkan dalam jurnal US National Library of Medicine National Institutes of Health (NCBI).
Sementara dalam ulasan lainnya, menemukan puasa intermiten dan puasa alternatif sama efektifnya dengan pembatasan asupan kalori dalam mengurangi resistensi insulin.
Mengurangi resistensi insulin saat puasa dapat meningkatkan sensivitas tubuh terhadap insulin, sehingga memungkinkan untuk memindahkan glukosa dari aliran darah ke sel-sel tubuh dengan lebih efisien.
Baca Juga: Potensi Hasil Laut yang Besar, Achmad Subijakto: Lobsternya Fresh, Kualitasnya Ekspor
Penyakit jantung dianggap sebagai penyebab utama kematian di seluruh dunia. Mengubah pola makan dan gaya hidup menjadi cara paling efektif untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
Salah satu penelitian mengungkapkan, puasa delapan minggu secara bergantian dapat mengurangi kadar kolesterol jahat dan trigliserida jahat masing-masing sebesar 25 persen dan 32 persen.
Berpuasa dikaitkan dengan risiko penyakit jantung koroner yang lebih rendah dan dapat membantu menurunkan tekanan darah, trigliserida, dan kadar kolesterol.
Editor: Ayu Nida LF
Sumber: YouTube