KABAR BESUKI – Bulan Ramadhan menjadi bulan yang semakin istimewa dikarenakan adanya malam Lailatul Qadar yakni malam agung, lebih mulia dari seribu bulan.
Tidak semua orang dapat menemukan malam mini. Bagi siapapun yang berhasil menemukan malam seribu bulan ini, tentu menjadi orang yang sangat beruntung dan hanya orang pilihan yang Allah kehendaki untuk bisa menjumpainya.
Namun dalam hal ini, sebagai bentuk menjaga pahala malam mulia tersebut, para ulama menganjurkan lebih baik tidak menceritakan kepada siapa pun terkait kejadian lailatul qadar bagi yang menemukannya. Semua itu bermula dari sebuah kejadian antara Rasulullah dan dua sahabatnya.
Sebelumnya, Rasulullah diperkenankan oleh Allah subhanahu wa ta’ala untuk memberi tahu waktu terjadinya lailatul qadar, hanya saja ada sebuah kejadian yang menyebabkan diangkatnya pemberitahuan itu.
Dilansir Kabar Besuki dari laman NU Online, dalam sebuah riwayat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
خَرَجَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ ليُخْبِرَ بِليلةِ القَدْرِ، فَتَلَاحَى رَجُلاَنِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ، فَقَالَ النبيُّ ﷺ: إِنِّيْ خَرَجْتُ لِأُخْبِرَكُمْ بِلَيْلَةِ القَدْرِ، فتلاحَى فُلَانٌ وَفُلاَنٌ، فَرُفِعَتْ، فَعَسَى أَنْ يَكُوْنَ خَيْرًا لَكُمْ، فَالْتَمِسُوْهَا فِي التَّاسِعَةِ وَالسَّابِعَةِ وَالْخَامِسَةِ.
Baca Juga: Tahukan Kamu, Wanita Ternyata Lebih Mudah Tertarik dengan Pria Bad Boy, Studi Ungkap Alasannya
Artinya, “Rasulullah ﷺ keluar untuk memberitahukan tentang lailatul qadar. Tiba-tiba ada dua orang dari kalangan Muslimin yang saling mencaci. Maka Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Aku datang untuk memberitahukan kalian tentang waktu terjadinya lailatul qadar, namun fulan dan fulan saling mencaci, sehingga kepastian waktunya diangkat (tidak diketahui). Meski demikian, semoga kejadian ini menjadi kebaikan bagi kalian. Maka, carilah pada malam yang kesembilan, ketujuh, dan kelima (pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan).” (HR al-Bukhari).