Pahala Bagi yang Mendoakan Kebaikan Bagi Orang Lain, Simak Penjelasannya

- 16 Mei 2021, 18:04 WIB
ILUSTRASI Berdoa,*
ILUSTRASI Berdoa,* //PIXABAY

KABAR BESUKI - Berdoa merupakan salah satu cara meminta kepada Tuhan. Bahkan ada yang mengatakan bahwa ketika kita berdoa, maka disaat itulah seorang hamba sedang berbicara pada yang Maha Agung.

Mendoakan hal-hal baik pada orang lain merupakan salah satu hal yang akan memberikan dampak baik pada diri sendiri.

Begitu juga perbuatan buruk atau jahat, akibat dari perbuatan buruk itu akan kembali kepada diri pelakunya juga. 
Baca Juga: Aurel Tengah Hamil Hingga Harus Menggunakan Kursi Roda, Atta: Istriku Memang Lagi Kurang Sehat
Dilansir dari nikmatislam.com, seperti dikatakan dalam Al-qur'an: In ahsantum, ahsantum li anfusikum; wa in asa’tum falahâ, Penggalan ayat 7 surah al-Isra’ (surah ke-17) tersebut mengandung makna: ‘Jika kamu berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri. Jika kamu berbuat jahat, (kerugian dari kejahatan itu) kembali kepada dirimu sendiri’.

Maka dari itu, tidak ada istilah rugi dalam berbuat baik, dan tidak ada istilah untung dalam berbuat jahat kepada orang lain.

Ketika ada orang sedang terkena utang, misalnya, lalu kita bantu dia melunasi utangnya, itu kita tidak rugi apa-apa. Secara materi kita mengeluarkan sekian rupiah di luar rencana keuangan kita, tetapi hakikatnya kita mendapatkan suatu keuntungan. Untung pahala, untung akan mudah mendapat pertolongan Allah. Kalaupun tidak di dunia, di akhirat sudah pasti. Sebab, Allah berjanji akan menolong hamba yang menolong sesama saudaranya.

Baca Juga: Aurel Tengah Hamil Hingga Harus Menggunakan Kursi Roda, Atta: Istriku Memang Lagi Kurang Sehat

Dalam hadis yang bersumber dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw bersabda, “Dulu ada seseorang pedagang biasa memberi utang (pinjaman uang) kepada orang lain. Ketika melihat ada orang susah, pedagang itu berkata kepada pembantu (asisten)-nya, ‘Permudah dia (terima saja walaupun bayarannya kurang-kurang sedikit), mudah-mudahan dengan begitu Allah memaafkan kita.’ Dan Allah pun benar-benar memaafkan kesalahannya.” (HR Bukhari).

Pembahasan itu juga didapat dari salah satu sumber, dari Hudzaifah bin Al-Yaman, Rasulullah saw, bersabda, “Dulu, pada masa sebelum kalian, ada seseorang didatangi malaikat untuk mencabut nyawanya. Malaikat itu berkata, ‘Kebaikan apa yang sudah kamu perbuat?’ Orang itu menjawab, ‘Saya tidak tahu.’ Malaikat berkata, ‘Coba perhatikan lagi.’ Orang itu menjawab, ‘Saya tidak tahu. Tapi saya pernah berdagang dan memberi utang. Yang minta tangguhnya pembayaran utangnya, saya tangguhkan; dan orang susah yang tidak mampu bayar utang, saya bebaskan.’ Allah pun kemudian memasukkannya ke dalam surga.” (HR Bukhari).

Ketika ada orang tidak bisa mengaji Al-Quran, sementara kita sedikit banyak bisa mengaji, lalu kita ajari dia alif-ba-ta, kita ajari dia mengaji Al-Quran, itu juga kita tidak rugi apa-apa. Justru malah untung. Memang dari segi waktu ada waktu kita yang terbuang. Tetapi, itu tidak terbuang percuma. Ada pahala yang mengalir kepada kita dari waktu yang kita manfaatkan untuk mengajar mengaji itu. Bahkan jika orang yang kita ajari itu kemudian mengajarkan ngaji juga kepada orang yang lain, dan begitu seterusnya, pahalanya terus akan mengalir kepada kita sampai Kiamat.
Baca Juga: Aksi Israel Dinilai Nampak Makin Melebar Tak Beralasan, Kini Giliran Rumah Kepala Hamas Dikabarkan Dibom
Terkait perbuatan baik untuk orang lain yang manfaatnya akan kembali kepada diri kita sendiri ini, ada cukup banyak hadis Nabi saw. yang bisa kita jadikan pedoman. Salah satunya, beliau bersabda, “Ketika seseorang berjalan di jalan umum, ia menemukan sebatang pohon berduri menghalangi jalan. Ia lalu menyingkirkan batang pohon itu. Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosanya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Termasuk dalam mendoakan orang lain, ketika kita mendoakan kebaikan untuk orang lain, kebaikan itu akan kita peroleh juga. Dalam sebuah hadis yang bersumber dari ‘Ubadah bin al-Shamit r.a., ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Siapa yang memohon ampunan (beristigfar) untuk orang mukmin laki-laki dan mukmin perempuan, Allah mencatat baginya satu kebaikan dengan/berkat setiap mukmin laki-laki dan mukmin perempuan itu’.” (HR al-Thabarani).

Jika setiap hari kita berdoa Allâhummaghfir li al-mu’minîn wa al-mu’minât (Ya Allah, ampunilah dosa orang-orang mukmin laki-laki dan mukmin perempuan). Dari setiap orang mukmin di dunia yang kita doakan itu, kita mendapat satu kebaikan. Kalau setiap habis salat lima waktu kita mendoakan mereka, berapa kebaikan yang kita peroleh?

Baca Juga: Terungkap Ternyata Amanda Manopo Pisah Karena Diputusin oleh Billy Syahputra, Begini Alasannya

Tidak heran kalau mendoakan orang lain ini menjadi kebiasaan orang-orang saleh. Imam Nawawi –yang mengumpulkan empat puluh hadis sahih pilihan dalam sebuah buku, dikenal dengan judul Al-Arba‘ûn al-Nawawiyyah, juga menulis buku Syarh Shahih Muslim (penjelasan hadis-hadis sahih riwayat Muslim)— mengatakan bahwa dulu banyak orang-orang salaf saleh kita ketika mereka menginginkan sesuatu untuk dirinya, mereka mendoakan orang lain untuk mendapatkan sesuatu itu. Hal itu demikian karena doa seperti itu adalah doa yang mustajab.

Ucapan Imam Nawawi itu ada dasarnya dari hadis Rasulullah saw. Beliau bersabda, “Tidak ada seorang muslim yang mendoakan kebaikan untuk saudaranya (tanpa orang yang didoakan itu tahu), kecuali malaikat berkata kepadanya, ‘Untukmu kebaikan serupa’.” (HR Muslim).

Wallahu a’lam.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Berbagai Sumber dan Youtube


Tags

Terkini

x