Sejarah dan Pengertian Idul Adha yang Membuat Nabi Ibrahim Harus Mengorbankan Putra Tercintanya

- 7 Juli 2021, 08:50 WIB
Sejarah dan Pengertian Idul Adha yang Membuat Nabi Ibrahim Harus Mengorbankan Putra Tercintanya
Sejarah dan Pengertian Idul Adha yang Membuat Nabi Ibrahim Harus Mengorbankan Putra Tercintanya /Khazanah Islam/Tangkapan layar YouTube

Baca Juga: Resep dan Cara Mudah Membuat Sate Taichan, Bisa Anda Coba di Rumah

Semua kemakmuran tidak hanya dinikmati oleh orang islam saja. Orang-orang yang tidak beragama Islam pun ikut menikmati.

Idul Adha dinamai juga “Idul Nahr” artinya hari raya penyembelihan. Hal ini untuk memperingati ujian paling berat yang menimpa Nabi Ibrahim. 

Akibat dari kesabaran dan ketabahan Ibrahim dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan, Allah memberinya sebuah anugerah, sebuah kehormatan “Khalilullah” (kekasih Allah).

Setelah gelar Al-khalil disandangnya, Malaikat bertanya kepada Allah: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau menjadikan Ibrahim sebagai kekasihmu. Padahal ia disibukkan oleh urusan kekayaannya dan keluarganya?” 

Baca Juga: 6 Amalan Sunnah yang dapat Dikerjakan Selain Shalat Idul Fitri di Hari Kemenangan Umat Islam

Allah berfirman: “Jangan menilai hambaku Ibrahim ini dengan ukuran lahiriyah, tengoklah isi hatinya dan amal baktinya!”

Sebagai realisasi dari firmannya ini, Allah SWT mengizinkan pada para malaikat menguji keimanan serta ketaqwaan Nabi Ibrahim. Ternyata, kekayaan dan keluarganya dan tidak membuatnya lalai dalam taatnya kepada Allah.

Dalam kitab “Misykatul Anwar” disebutkan bahwa konon, Nabi Ibrahim memiliki kekayaan 1000 ekor domba, 300 lembu, dan 100 ekor unta. 

Baca Juga: Jelang Hari Raya Idul Adha 1442 H, Inilah Amalan Sunnah yang Perlu Anda Kerjakan Sepanjang Dzulhijjah

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: YouTube Khazanah Islam


Tags

Terkini

x