Teks Khutbah Jumat Singkat Menyentuh Hati Bertajuk Sabar Atas Kesulitan Hidup

- 19 Mei 2022, 18:14 WIB
Teks Khutbah Jumat Singkat Bertajuk Sabar Atas Kesulitan Hidup
Teks Khutbah Jumat Singkat Bertajuk Sabar Atas Kesulitan Hidup / pexels by Chattrapal (Shitij)/

KABAR BESUKI – Contoh teks khutbah jumat singkat namun dapat menyentuh hati, selengkapnya akan kami bagi pada artikel ini. bertajuk sabar atas kesulitan hidup, teks khutbah jumat yang akan kami bagikan bisa anda gunakan untuk pembacaan khutbah jumat di sidang sholat jumat pekan ini.

Pada hari jumat, jamaah muslim biasanya melaksanakan sholat jumat berjamaah di berbagai daerahnya masing-masing.

Sebagaimana syarat dan rukun sholat jumat, pastinya pembacaan atau ceramah saat khutbah diharuskan.

Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah Jakarta Barat, Pusat, Selatan, Timur, Utara: Hari Jumat 20 Mei 2022

Khutbah jumat tidak hanya menjadi salah satu syarat dan rukun saja, namun juga harus menjadi ajang pengetahuan dan ajakan terhadap kaum muslim jamaah jumat, untuk senantiasa menambah ketaatan kepada Allah SWT.

Berdasarkan tema khutbah yang bertajuk sabar atas kesulitan hidup, teks khutbah singkat ini secara tidak langsung mengena akan persoalan hidup yang dialami setiap muslim.

Tidak ada yang namanya kehidupan yang dijalani tidak memiliki masalah, pastinya ada banyak masalah yang sedang dipikul per manusia di dunia ini.

Tak jarang orang merasa frustasi dan jauh dari yakin akan pertolongan Allah disetiap kesulitan yang mereka hadapi. Untuk itu nasehat sabar dan ikhlas dari hati harus benar-benar selalu digaungkan kepada kaum muslim agar lebih mensyukuri nikmat hidup yang Allah SWT berikan.

Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah Ambon, Banda Aceh, Bandar Lampung: Hari Jumat 20 Mei 2022

Berikut contoh teks khutbah jumat singkat bertajuk ‘sabar atas kesulitan hidup’ :

Jamaah kaum muslimin, sidang jamaah shalat jumat yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala..

Di antara Sunnatullah yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berlakukan dan jalankan pada alam semesta adalah Allah tidak menjadikan kondisi seseorang hamba itu selalu stabil dan monoton. Tapi Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan hikmahNya menjadikan kehidupan seorang hamba itu kadang-kadang di atas kadang-kadang di bawah. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengisyaratkan itu dalam Ali Imran:

… وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ…

“Oleh karena itu Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu menguji manusia (kadang-kadang dengan ujian yang dia senangi, kadang-kadang dengan ujian yang tidak dia senangi oleh seorang hamba)…” (QS. Ali-Imran[3]: 140)

Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah Banten, Bandung, Yogyakarta, Surabaya: Hari Jumat 20 Mei 2022

وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

“Dan Kami akan menguji kalian, kadang-kadang ujian itu berupa kejelekan (sesuatu yang tidak disenangi oleh seorang hamba), dan kadang-kadang ujian itu berupa kebaikan (sesuatu yang disenangi oleh seorang hamba), semuanya itu adalah ujian. Dan semua orang nanti akan dikembalikan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Al-Anbiya[21]: 35)

Karena dengan ujian itu maka akan nampak siapa yang sebenarnya orang-orang yang berhasil dalam menjalani ujiannya dan siapa orang-orang yang gagal dalam menjalani ujiannya.

Di antara ujian yang menimpa seorang hamba, seorang anak manusia, adalah ujian yang berupa sulitnya hidup.

Ujian yang berupa sulitnya hidup ini menjadikan manusia terbelah menjadi dua. Ada orang-orang yang berhasil menyikapi dengan koridor dan kaidah-kaidah syar’i, ada orang-orang yang gagal dalam menyikapi ini.

Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah Banyuwangi, Denpasar dan Bangkalan: Hari Jumat 20 Mei 2022

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengisyaratkan ini dalam sebuah hadits riwayat Abu Dawud dan yang lainnya, yang dihasankan oleh Imam Tirmidzi, dari Abdullah ibnu Mas'ud, bahwasannya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَن نَزَلتْ به فَاقةٌ ، فأَنَزَلَها بالنَّاسِ ، لَم تُسدَّ فاقتُه ، و مَن نَزلَتْ به فاقةً ، فأنزلَها باللهِ ، فيُوشِكُ اللهُ برزقٍ عاجلٍ ، أو آجلٍ

 “Barangsiapa orang itu yang tertimpa kesulitan dalam hidupnya, lalu kesulitan itu dia curahkan/berikan/timpakan kepada orang, maka niscaya kesulitannya tidak akan pernah terselesaikan.”

Tapi kebalikannya kata beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam..

“Barangsiapa yang tatkala dia tertimpa kesulitan, lalu dia curahkan/serahkan/pasrahkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala sebentar lagi akan memberikan kepada dia anugerah yang cepat maupun anugerah yang tertunda.” (HR. Tirmidzi)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam membagi manusia dalam hadits yang berbarokah ini. Tatkala tertimpa kesulitan hidup dan itu adalah satu kepastian dalam kehidupan umat manusia. Siapapun dia, apapun jabatannya, berapa kekayaannya, apapun kekuatannya, orang itu mesti akan mengalami yang namanya faaqah dalam kehidupannya (sisi apapun).

Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah Banyuwangi, Denpasar dan Bangkalan: Hari Jumat 20 Mei 2022

Mungkin faaqah itu menimpa dia dari sisi ekonomi, mungkin menimpa dia dari sisi kesehatan, mungkin menimpa dia dalam masalah prahara rumah tangganya, atau mungkin dalam masalah anak keturunannya. Itu mesti akan dialami oleh seorang anak manusia.

Kelompok pertama

Manusia terbelah menjadi dua. Ada orang-orang yang kalau tertimpa faaqah (kesulitan hidup) malah menyerahkan urusan itu kepada orang. Entah orang itu dirinya sendiri, dia ‘ujub, merasa punya kekuatan, merasa punya kekuasaan, sehingga akhirnya dia berusaha tanpa i’timad kepada Allah. Tanpa bersandar kepada Allah dia meyakini mampu melakukan itu dengan dirinya sendiri.

Atau mungkin dia menyandarkan hal itu hanya kepada orang lain, orang yang dia anggap berkuasa, orang yang dia anggap punya kekuatan, orang yang dia anggap punya kekuasaan dan yang lainnya.

Atau mungkin yang lebih parah hanya mengeluhkan kepada orang lain. Terutama yang lebih parah pada zaman sekarang kondisi itu dia keluhkan lewat medsos atau yang lainnya.

Maka yakinlah tidak akan pernah terselesaikan masalah tersebut. Karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah Jakarta Barat, Pusat, Selatan, Timur, Utara: Hari Kamis 19 Mei 2022

لَم تُسدَّ فاقتُه.

Bagaimana mungkin akan terselesaikan wahai kaum muslimin yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala? Manusia itu tercipta oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan penuh segala kekurangannya.

Allah menyebut manusia sebagai makhluk yang dhaif:

وَخُلِقَ الْإِنسَانُ ضَعِيفًا

“Manusia tercipta dalam kondisi yang lemah.” (QS. An-Nisa[4]: 28)

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebut manusia adalah hamba yang fakir:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

“Wahai sekalian manusia, kalian adalah orang-orang yang fakir dihadapan Allah, sedangkan Allah lah Yang Maha Kaya dan Maha Terpuji.” (QS. Fathir[35]: 15)

Manusia itu akan dibatasi dengan kematian:

Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah Ambon, Banda Aceh, Bandar Lampung: Hari Kamis 19 Mei 2022

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ

“Semua jiwa pasti akan mengalami kematian.” (QS. Ali-Imran[3]: 185)

Dan manusia itu hatinya tidak stabil, kadang begini kadang begitu. Kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

‏ إِنَّ الْقُلُوبَ بَيْنَ إِصْبَعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ الرَّحْمَنِ

“Bahwasanya hati manusia itu antara dua jarinya Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah yang membolak-balikkan hati manusia itu tergantung pada apa yang Dia kehendaki.”

Kelompok kedua

Kelompok kedua adalah orang-orang yang tatkala tertimpa musibah, tatkala dia itu tertimpa malapetaka, tatkala dia tertimpa kesulitan dalam hidupnya, maka dia sandarkan hidupnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

فأنزلَها باللهِ

“Dia pasrahkan itu kepada Allah.”

Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah Banten, Bandung, Yogyakarta, Surabaya: Hari Kamis 19 Mei 2022

Bagaimana bentuk kepasrahan, bagaimana bentuk dia sandarkan itu kepada Allah? Yaitu dengan cara yang syar’i. Salah satunya apa yang disabdakan oleh Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ

“Berjuanglah/bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan minta tolonglah kepada Allah, jangan pernah putus asa.” (HR. Muslim)

Ikhtiar, berusaha, lalu berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, lalu menyerahkan urusan itu kepada Allah dengan tawakal.

Usaha yang kuat! Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan menurunkan pertolonganNya kecuali dengan usaha. Itu sunnatullah yang berjalan. Berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah Jember, Situbondo dan Bondowoso: Hari Kamis 19 Mei 2022

الدُّعَاءُ سِلاَحُ الْمُؤْمِنِ


“Doa adalah senjata seorang mukmin.” (HR. Al-Hakim)

Dan semua orang yang berdoa (asalkan terpenuhi syarat dan rukun serta adabnya doa) pasti akan dikabulkan oleh Allah. Kemudian tawakalkan itu kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka apabila orang menyandarkan masalahnya hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, niscaya janji Rasulullah akan segera terwujud.

فيُوشِكُ اللهُ برزقٍ عاجلٍ ، أو آجلٍ

Khutbah Jumat Kedua

Jama’ah kaum muslimin yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala..

Menyerahkan urusan kepada Allah dalam semua urusan yang kita hadapi di alam Mayapada ini adalah bentuk dari ketawakalan. Dan hakikat dari tawakal adalah apa yang disabdakan oleh Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

                لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا
“Seandainya kalian bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan tawakal yang sesungguhnya, maka niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana Allah memberikan rezeki kepada seekor burung.”

Baca Juga: Jadwal Sholat untuk Wilayah Banyuwangi, Denpasar dan Bangkalan: Hari Kamis 19 Mei 2022

Burung digambarkan oleh beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

“Pagi hari itu keluar dari sangkarnya dalam kondisi lapar, lalu sore hari dia balik ke sangkarnya dalam kondisi yang kenyang.” (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Al-Hakim)

Tawakal tetap dengan usaha. Karena burung tersebut tidak mendapatkan apa yang dia inginkan (tidak mendapatkan rezekinya) kecuali keluar dari sangkarnya.

Tetap dia berusaha, tapi dia tahu bahwa usaha yang dia lakukan itu adalah sudah ditetapkan oleh Allah. Apapun hasilnya maka itu yang kemudian dia terima dan dia bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga hingga sore hari dia pulang dalam kondisi kenyang mendapatkan rezeki dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Baca Juga: Amalan dan Bacaan Doa Sebelum UTBK Teks Arab dan Latin, Agar Diberi Kelancaran Saat Mengerjakan Soal

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita adalah hamba-hamba Allah yang mampu menyikapi hidup ini dengan penuh kearifan, menyikapi masalah-masalah kehidupan kita sandarkan itu kepada Allah dan kita tawakalkan itu kepada Allah setelah kita berjuang untuk menyelesaikannya dan berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Ngaji.id


Tags

Terkait

Terkini

x