Pimpinan Wajib Baca! 5 Alasan Karyawan Rela Melakukan Korupsi, Salah Satunya Karena Tekanan Pasangan

26 Maret 2021, 07:44 WIB
Ilustrasi Suap. /PIXABAY /

KABAR BESUKI – Memiliki seorang atau beberapa karyawan yang memiliki sifat “mata duitan” memang terasa merepotkan, karena hampir setiap kali diminta melakukan sesuatu harus selalu ada imbalan yang diminta.

Umumnya, mereka memiliki ciri-ciri seperti cenderung merasa kurang terhadap apa yang telah mereka miliki sehingga mereka pun bahkan rela bermain-main dalam hal membuat anggaran (mark-up) demi memperoleh keuntungan pribadi.

Secara material, karyawan dengan karakteristik seperti itu cenderung menjadi benalu dan merusak citra institusi tempat mereka bekerja.

Baca Juga: BMKG Prediksi Musim Kemarau 2021 Akan Terjadi Bertahap di Indonesia Mulai April, Waspada Ancaman Karhutla

Banyak penyebab yang menjadikan seseorang menjadi karyawan yang “mata duitan” hingga rela untuk melakukan tindakan korupsi sebagaimana dirangkum Kabar Besuki dari buku berjudul “Balada Karyawan Bermasalah”, antara lain:

  1. Cenderung Memiliki Prinsip “Uang Dapat Menyelesaikan Segala Persoalan”

Orang dengan karakteristik seperti ini cenderung menganggap remeh berbagai permasalahan karena menganggap uang dapat mengendalikan segalanya.

Mereka juga selalu berpikir bahwa dengan banyaknya uang yang mereka miliki, mereka bisa “membeli” segala sesuatunya termasuk untuk meloloskan sebuah proyek atau kebijakan.

  1. Kurang Mampu Menahan Godaan Materi

Baca Juga: Antisipasi Pandemi, FIFGROUP Luncurkan Dana Bergulir untuk 588 UMKM Bersama 4 Lembaga Astra

Gemerlapnya kehidupan duniawi khususnya di kota-kota besar menjadikan banyak orang menjadi silau atas segala bentuk kemewahan yang ditawarkan dan begitu memanjakan panca indera.

Orang yang tidak memiliki ketahanan iman yang kuat kepada Tuhan Yang Maha Esa cenderung melakukan apapun untuk memperoleh harta kekayaan meski dengan cara-cara yang tidak terpuji.

  1. Kurang Mensyukuri Nikmat Tuhan

Menjadi orang yang “mata duitan” apalagi sampai melakukan tindakan korupsi merupakan salah satu indikasi bahwa orang tersebut kurang mensyukuri terhadap nikmat yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa.

Padahal, Tuhan telah menetapkan rezeki bagi hamba-Nya secara proporsional, sementara kewajiban kita sebagai seorang manusia adalah bekerja secara halal untuk memperolehnya sebagai bentuk pengabdian kepada-Nya.

  1. Adanya Tekanan dari Pasangan

Baca Juga: Siswa Asal Jawa Timur Menjadi yang Terbanyak Diterima Di PTN Jalur SNMPTN Tahun 2021

Bagi laki-laki, tindakan korupsi yang dilakukannya seringkali juga tidak lepas dari peranan pasangan (istri atau pacar) yang memiliki sifat materialistis atau bergaya hidup hedonis.

Tidak sedikit kaum perempuan yang meminta pasangannya untuk memenuhi keinginan materi di luar kemampuan yang dimiliki.

Sementara itu, pihak laki-laki juga tidak memiliki kuasa untuk menolaknya, hanya karena takut ditinggalkan atau tidak memperoleh “jatah” dari yang bersangkutan.

  1. Tidak Pernah Merenungkan Hakikat Hidup

Baca Juga: Aktris Shin Hye Sun 'Mr. Queen' Dipilih Sebagai Model Untuk merek Masker, Warganet Menentang!

Pada hakikatnya, setiap manusia yang dilahirkan untuk hidup di dunia ini adalah untuk beribadah dan mengabdi kepada Sang Pencipta.

Manusia yang lupa terhadap hakikat hidupnya, akan cenderung menggunakan segala cara demi memperoleh harta meski dilakukan dengan cara-cara haram.***

Sumber: Balada Karyawan Bermasalah (Buku)

Editor: Surya Eka Aditama

Tags

Terkini

Terpopuler