Ustad Zacky menjelaskan bahwa kedua orangtuanya sering mengantarkannya sampai depan rumah jika Ustad Zacky mampir.
"Habis nganterin sampai depan, selesai udah, terus saya suka nelpon (minta maaf), gitu dong A (Ustadz Zacky Mirza), kalau mau kemana-mana ke orang tua dulu," ungkapnya menirukan suara ayahnya.
Saat hendak melakukan dakwah, Ustad Zacky jatuh pingsan, "Nah yang kemaren saya belum sempat ke orang tua. Padahal itukan ada 12 titik ya, di Batam itu sama ada 12 titik, terus di Pekanbaru ada 12 titik, nah itu memang saya berangkat itu hari pertama puasa, saya belum ke rumah beliau (ayah)," tandasnya.
Ia menjelaskan bahwa tidak sempat pergi kerumah orangtuanya.
"Disaat (sebelum pingsan) tarik nafas berasa tidak nyampe, malah ulu hatinya yang sakit. Biasanya saya kalau habis ceramahkan do'a terus selesai. Ini kok habis do'a saya pengen di doain sama ibu-ibu dengan dibacakan dzikir, udah saya ajak itu kok nafas saya nggak nyampe," ucapnya.
Ustad Zacky merasa saat menarik nafas, tidak sampai, dan ulu hatinya terasa sakit. Bahkan saat nafasnya diturunkan tubuhnya tidak bisa bergerak.
"Pas yang ketiga itulah akhirnya, udah nggak kuat saya, saya bilang (dalam hati) kalau memang ini selesai disini, ya udah dan betul yang pertamakali muncul itu wajah orang tua," tuturnya.