KABAR BESUKI - Isu dugaan pelecehan seksual Gofar Hilman masih menjadi perbincangan hangat di media sosial. Sejumlah pihak terus memberikan komentar terkait masalah ini.
Salah satu yang turut mengomentari isu pelecehan seksual yang dilakukan Gofar Hilman adalah drummer Superman Is Dead (SID) I Gede Ari Astina atau yang lebih dikenal dengan Jerinx.
Dalam komentar yang diunggah di Instagram Storiesnya, Jerinx menyebut kasus Gofar Hilman yang ramai diperbincangkan merupakan bentuk budaya impor bagi sayap kiri Amerika.
Baca Juga: Duduk Sila Melingkar, Empat Pria Digrebek Polisi Diduga Main Judi Remi di Wilayah Srono
Kasus Gofar, lanjut Jerinx, menjadi sangat ramai karena diterapkannya gerakan Me Too and Cancel Culture.
Sebagai informasi, gerakan Me Too merupakan gerakan melawan pelecehan dan kekerasan seksual.
Sedangkan budaya canceling atau dalam bahasa Indonesia disebut budaya pengabaian adalah bentuk boikot yang melibatkan individu, biasanya selebriti, yang diyakini telah bertindak atau membicarakan hal-hal kontroversial.
Jadi jika ada seseorang yang terkena budaya cancel, maka biasanya dia akan menarik diri atau tidak lagi mendapat dukungan banyak orang, baik di dunia maya, di kehidupan nyata, atau keduanya.