“Dan ternyata benar, di hari ketiga saya swab lagi, antigen dengan tiga antigen yang berbeda, saya negatif, tanpa ada gejala tanpa demam,” kata Deddy Corbuzier.
Setelah dinyatakan negatif, Deddy Corbuzier juga sempat melakukan aktivitas seperti biasanya karena ia yakin sudah sembuh dari Covid-19.
Namun setelah dua minggu kemudian setelah dinyatakan negatif, kondisi kesehatan Deddy Corbuzier justru kian memburuk.
“Something is wrong, saya CT toraks pada saat itu, ternyata ada kerusakan hitungannya itu 30, saya gak ngerti 30 persen atau apa, lalu saya diminta stay di rumah sakit,” ujarnya.
Namun, karena kadar saturasi oksigen dalam tubuhnya masih 99, Deddy Corbuzier diizinkan dokter untuk melakukan perawatan di rumah.
Baca Juga: Zikri Daulay Ngaku Galau Sampai Vertigo Usai Cerai dengan Henny Rahman: Habis Ini Gue Bahagia Kok
Akan tetapi, kondisi Deddy Corbuzier justru makin memburuk dan membuatnya harus dilarikan ke rumah sakit. Setelah kembali dilakukan CT toraks, Deddy Corbuzier ternyata masuk ke momen ‘badai sitokin’.
“Kondisi saya masuk dalam momen badai sitokin, saya agak kaget ketika dibilang badai sitokin, karena setahu saya badai sitokin ini membuat orang meninggal gitu,” ucapnya.
“Akhirnya saya masuk rumah sakit saat itu, kondisinya panas, demam, badan sakit semua dan kecewa, kecewa sekali,” ungkap Deddy Corbuzier.
Deddy Corbuzier mengaku sangat kecewa kepada dirinya sendiri tak menyangka bahwa orang sepertinya yang selalu menjalani pola hidup sehat bisa terkena badai sitokin.***